Kegiatan silahturami ini dilaksanakan
setalah agenda seminar nasional yang di laksanakan di kampus Universitas
Muhammadiyah kupang.
Kepada
media Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Muhammad
Ziyad) menyampaikan bahwa secara pribadi bersilaturahmi dengan Ust, Djakariah,
karena Ust Zakaria Fernandes adalah sahabat lama saya saat pasantren. Dan ini merupakan kewajiban
kaum muslimin untuk menyapa saudara- saudara kita yang ada disini.
Secara kebangsaan kita ini adalah semua warga bangsa Indonesia kata Muhammad Ziyad, maka kita harus saling menguatkan dengan silaturahim, menguatkan solidaritas antara kita supaya menjadi jalinan sesama anak bangsa yang kuat.
Selain itu
ia menambahkan pertemuan ini untuk kita
saling memotivasi, saya motivasi buat Ust. Zakaria agar tetap semangat
mendampingi warga disini, masyarakat disini supaya tetap hidup rukun, aman dan
muda- mudahan Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkahi, merahmati kita
semuanya.
“Ini
merupakan rangkaian dari kegiatan yang kami sebut dengan safari dakwah. Sehingga
hadir pada pertemuan ini juga saya bersama dengan lima Tim Jakarta yang tadi
sama kita selenggarakan seminar di Universitas Muhammadiyah Kupang; ujar ketua
LDK PP Muhammadiyah.
Kita
saling menguatkan karena saat ini masi dalam suasana pandemi, tentu kita juga
menjaga suasana ini dan berdo’a muda- mudahan pandemi wabah di Negeri ini
segerah di angkat oleh Allah dan kembali dalam keadaan normal. Dan mengingat
kita semua adalah saudara mari selalu menjaga kerukunan harmoni diantara kita sehingga kehidupan kita
lebih baik damai dan aman; tutup Muhammad Ziyad Ketua LDK PP Muhammadiyah.
Selain itu
(Ust. Zakaria Fernandes) menambahkan bahwa saya merasa bahagia sekali atas
kedatangan saudara kami dari Jakarta, semoga dengan silaturahmi ini dapat
memperkuat hubuangan kami warga Eks Timor- Timor dengan saudara kami di
Jakarta.
Kami
berharap pertemuan ini tidak hanya sampai disini, akan tetapi ini merupakan
awal dan selanjutnya kita terus membangun komunikasi agar bisa membantu kami
dalam masalah pengetahuan Agama. Karena kami sadar bahwa pengetahuan dan
pengamalan agama kami masi sangat jauh; tutup Zakaria Fernandes (FD)