MATALINENEWA.COM, Lemabata- Meniti Asa di Tanjung Merah (sebua kisah pilu kiat mensukseskan ANBK SDI 92 Bean Buyasuri Kabupaten Lembata yang di Kisahkan oleh Sudarjo Abd Hamid yang merupakan salah satu guru Pendidikan Agama Islam di Omesuri.
ANBK merupakan tuntutan kurikulum untuk mengetahui sejauh mana mutu sekolah/madrasah dalam menjalankan program-program, serta amanah UUD 1945 dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa.
Desain-desain kompleks ini menjadi acuan, untuk menakar progresif lembaga pendidikan dari tahun ke tahun. Begitu pula sebagai upaya mengenalkan kepada peserta didik terhadap IT, dan cara pengoperasian dalam menyelesaikan soal- soal dengan tingkatan hots, yang cukup memacu nyali siswa dalam berpikir dan memutuskan pilihan soal.
Ukur baju di badan sendiri, (melakukan sesuatu menurut kemampuan), ikhtiar menjalani, untung menyudahi. Segala sesuatu berada di tangan Tuhan, sedang manusia bisa berusaha. Dua adagium diatas patut menjadi arah fikir kita, tentang usaha dan ikhtiar para guru serta siswa di daerah terisolir, yang memiliki ribuan kendala dan kekurangan yang amat besar, namun di tepis oleh Ksatria jiwa yang membaja untuk menembus padang tandus, dalam menyukseskan program turunan pemerintah untuk seluruh lembaga pendidikan SD hingga SMA di Indonesia.
Sekilas Tentang Area
Desa Bean adalah sebuah Desa yang terletak di bibir pantai. Berhadapan langsung dengan gugusan apung pulau Alor, jalan masuk ke arah selatan Desa Atu'laleng. Kondisi ini didukung dengan infrastruktur yang kurang memadai, dari kondisi jalan yang sebagian batu dan berkubang air, penerangan dan fasilitas lainnya.
Selain itu Jarak tempuh sekitar 13 km, dari ibukota kecamatan. Sehingga akses transportasi kadang putus kalau berhadapan dengan musim hujan, segala fasilitas masyarakat lumpuh total. Kehidupan ekonomi masyarakat desa tersebut rata- rata bercocok tanam.
Uji Coba Signal di Tanjung Merah |
Kondisi alam cukup menjanjikan, karena limpahan air,serta geliat wisatawan untuk berkunjung, menikmati hamparan pasir putih yang menjadi icon andalan Kecamatan Buyasuri, sangat fantastis dari tahun ke tahun, apalagi pasca hari raya keagamaan.
Leonardus Leu, S. Pd. adalah pimpinan SDI 92 Bean. Dalam perjalanan, Sekolah tersebut kewalahan mengatasi ANBK terkait fasilitas serta tenaga, sehingga koordinasi kepada Falentinus Stefanus, S. Pd. Gr, selaku pimpinan SATAP 92 Bean, untuk memohon menumpang pada lembaga tersebut. Alhasil pertemuan bak gayung bersambut, sehingga siswa SD menumpang pada SATAP 92 Bean, dengan seluruh fasilitas yang dimiliki, termasuk proktor briliant berIT Masudin Muh Jinan, S. Pd.
Dalam perjalanan, ternyata sekolah yang di tumpangi tersebut WIFI rusak, akibat tegangan arus diesel yang tak beraturan. Sehingga locus kegiatan di alihkan ke PUSTU Bean. Namun kapasitas terbatas sehingga daya tangkap WIFI milik PUSTU tersebut pun mengalami kendala. Sehingga perubahan tempat berANBK pun dilakukan.
Tempat tersebut akses internet sangat langkah, sehingga ada tempat-tempat tertentu yang menjadi ramai dikunjungi warga, lantaran ada titik signal, cipratan dari Kabupaten Alor. Sehingga upaya saudara proktor dilakukan, karena waktu sangat kasif dalam ANBK.
Proktor dan Siswa |
Gerobak kayu meyusur jalan tanah berpasir, dengan muatan puluhan kilo mesin diesel milik warga yang dipinjamkan untuk kegiatan dimaksud. Lantaran dua tempat yang di coba tidak menghasilkan harapan maksimal,maka di rubah ke titik signal oleh proktor muda tersebut. Perjalanan cukup melelahkan, baju pramuka basah oleh keringat siswa siswi yang antusias mendorong gerobak tersebut. Tak bersepatu hanya memiliki sepasang sendal untuk bersekolah. Para guru dan sebagian siswa menenteng monitor dan kabel LAN, menuju tempat tersebut, walapun capek peluh dan lelah, Namun mereka begitu gigih melawan ketertinggalan, mendorong gerobak bergotong royang dari ILE ANAQ hingga ke WAQ PUTUQ (Tanjung Merah) Untuk medapatkan signal Telkomsel. Perjalanan ini cukup menyita waktu, karena jarak kedua tempat tersebut kurang Lebih sekilo untuk menempuhnya.
Alhamdulillah hasil dari usaha dan bekerja yang kuat, pelaksanaan ANBK berjalan lancar di Tanjung Merah, tanpa kendala yang berarti.
Kondisi sarana dan prasarana, sekolah tersebut adalah, memiliki satu buah PC server bantuan afirmasi tahun 2019. Empat buah laptop milik sekolah. Untuk memenuhi sesuai kebutuhan jumlah siswa, maka atas nama sekolah, meminjamkan laptop milik Desa dan beberapa warga, untuk melancarkan assesment tersebut. Termasuk mesin diesel pun dipinjamkan, demi generasi pelanjut estafet kedepannya.
Sebuah motifasi positif untuk kita gaungkan. Bahwa terpencil dan sepelosok apapun sebuah tempat, namun bila memiliki penghuni yang giat dan bekerja tanpa pamrih, maka segala kekurangan dan ketertinggalan dapat di atasi oleh cara berfikir dan aksi cepat tanggap.
Bahwa walaupun tempat tersebut belum terkoneksi oleh jaringan internet dan listrik, namun bisa bediri sama tinggi, dan duduk sama rendah dengan sekolah sekolah lain.
Sebuah harapan yang tersemat dalam tulisan ini, adalah bahwa masyarakat serta sekolah membutuhkan jamahan tangan dari seluruh stakeholder,dan pemangku kepentingan, untuk boleh perhatikan jaringan internet dan listrik di wilayah tersebut.
Pendidikan mampu merubah dunia. Alam mampu ditaklukan oleh kita, bila kita kuat dan optimis untuk menghadang badai kehidupan.
Sukses berANBK menuju siswa unggul berprestasi.
Penulis: Sudarjo Abd Hamid (Guru PAI Omesuri).
Penyunting: Fathur Dopong