Notification

×

Revolusi Akhlak

Senin, 17 Mei 2021 | Mei 17, 2021 WIB

alhadi_ulumando

Matalinenews,Kupang- Negeri ini rusak bukanlah karena tidak adanya orang pandai. Orang-orang yang pandai di berbagai latar belakang keilmuan sangat banyak, tetapi belum mampu menyelesaikan persoalan kerusakan akhlak  yang hari ini menjadi kekuatan dominan berbahaya yang mengalahkan akhlak mulia.

Tidak aneh ketika kita menyaksikan orang-orang yang kuat mengeksploitasi yang lemah, yang pandai mengeksploitasi masyarakat awam. Tidaklah cukup bagi bangsa ini meraih kemajuan sekadar berbekal kecerdasan, kepakaran dan ilmu pengetahuan dan teknologi – jika tanpa akhlak yang terpuji. Dalam bidang ekonomi, kerusakan akhlak menyebabkan terjadinya praktik kapiatalistik yang mengubah wajah kaum cerdik cendekia menjadi predator bagi yang lain.     

Bagaimana kita memahami jika seorang yang paham ekonomi namun justru menciptakan sistem ekonomi ribawi yang menjerat leher masyarakat bawah?  Inilah problem akhlak tercela. Dalam bidang politik, kerusakan akhlak menyebabkan politik hanya untuk memperkaya diri dan kelompok yang pada intinya hanya  menjadi sekadar alat eksploitasi masyarakat miskin.

Dalam bidang pendidikan, kerusakan akhlak menyebabkan orientasi pendidikan berubah menjadi sekedar untuk kepentingan materialisme. Efeknya, pendidikan gagal melahirkan produk yang memiliki karakteristik Islami yang mampu menjawab tantangan zaman.  

Dalam bidang hukum juga demikian, ketika akhlak rusak maka hukum menjadi sebuah permainan yang jauh dari keadilan, karena telah dimanfaatkan untuk mengeksploitasi yang lain, menghancurkan orang-orang yang tidak disenangi. Di balik itu, dekadensi moral seperti gaya hidup korupsi, kolusi, nepotisme  (KKN) saat ini telah membuat kerusakan di berbagai sendi pembangunan negara dan daerah.

Begitu juga, narkoba, perjudian, pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi sangat cukup menjadi penyebab kehancuran sebuah bangsa. Bahkan di level Aceh, hari ini kita mengalami kecemasan yang sangat besar ketika kita memperhatikan generasi muda kita yang tidak sedikit terjebak dalam dunia hitam Narkoba. Apa jadinya negeri ini jika kita mewarisakan generasi yang lemah dan rusak?

Dalam kondisi yang memprihatinkan ini, tepatlah ketika Rasulullah Saw di masa hidupnya mempertegas fungsi kerasulan beliau, “Sesungguhnya aku diutus oleh Allah Swt adalah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak manusia”. Misi inilah yang disebut sebagai Rahmatan lil ‘alamin.

Menujuh 2023 konpetisi pesta demokrasi dekade kedepan harapan anak muda serta Semua Lidership untuk merubah tatapan sosial kehidupan Baranusa pada khsusunya dan pada umunya bangsa ini, harus dilandasi dengan moralitas yang baik sehingga menciptakan Lidership (pemimpin) bukan hanya level daerah akan tetapi menjadi uswatun (suriteladan) yang baik untuk umat bangsa. 

Oleh             : Alhadi Ulumando

Penyunting: Fathur