Notification

×

Warga Uyelewun Hibahkan Tanah untuk Muhammadiyah

Minggu, 30 Mei 2021 | Mei 30, 2021 WIB
muhammadiyah_kecamatan_omesuri_kab_lembata

MATALINENEWS- Catatan sejarah yang penuh khidmat kekeluargaan. Di pedalaman Uyelewun telah terjadi sebuah hajatan proses pengukuran lahan dari beberapa penghibah. Sebut saja, bapak Antonius Amo Nuba, Bapak Abdullah Kanda Kadir, Bapak Mansyur Ama dan Bapak Ridwan Akbar.

Mereka tersebut diatas adalah pemilik lahan yang menghibahkan tanah mereka kepada Muhammadiyah melalui PCPM Kecamatan Omesuri Kab.Lembata dengan total ukuran 2 hektare lebih. Proses ini dilakukan oleh mereka dengan penuh keikhlasan dan penuh tanggungjawab untuk keperluan pembangunan Amal Usaha Muhammadiyah pada rabu (26/05/2021).

Tepatnya Dukeq Tamal Desa Walangsawa Kecamatan Omesuri, persis di pinggir jalan desa, jalur alternatif menuju pantai selatan Omesuri. Kegiatan pengukuran ini di lakukan dari pukul, 08.00 hingga 13.30 (bakda dhuhur) berjalan dengan baik aman terkendali.

Turut hadir dalam pengukuran tersebut adalah Kepala Desa Abdullah Oro, ketua BPD Walangsawa Fauzi Bateng, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kecamatan Omesuri Bahrudin Apelaby, S.PdI bersama pengurus lainnya, dan penginsiatif sekaligus koordinator kegiatan pengukuran Bapak Ridwan Weleng, S.Pd.SD dan para pemilik batas langsung penghibah masing-masing, antusias hadir untuk memberikan dukungan positif dan persaksian atas amalan jariyah tersebut.

Foto bersama usai pengukuran tanah wakaf

Persyarikatan Muhammadiyah melalui Pemuda Muhammadiyah Omesuri, telah hadir dan merintis jalan amal untuk AUM di Lembata. 

Penulis juga menyaksikan langsung antusias warga, simpatisan, dan ahli waris dengan sigap dan berani, keluar masuk semak belukar, tancapkan kaki di atas belati hutan dan batu karang yang tajam, menyusul larinya meter ban hingga pada batas pemilik lahan. Terik mantari kian menyengat, peluh keringat berderai membasahi balutan selubung badan, dahaga dan lapar menggerogoti lambung, namun terpancar air muka kepedulian dan empati terhadap Muhammadiyah, semua berjalan sesuai harapan tanpa terhalang kendala apapun dilapangan. 

Sebuah apresiasi positif perlu di berikan kepada pemilik lahan, atas segala keikhlasan menghadirkan persyarikatan untuk bersama membagi untuk kita, dan terasa oleh seluruh lapisan masyarakat/ummat, yang berpijak diatas tanah dan beratap dibawah langit untuk wilayah pedalaman khususnya dan Kedang pada umumnya.

Amal jariyah merupakan amalan yang di hitung secara terus menerus hingga Yaumil hisab nanti. Selama amalan tersebut memberi dampak kemaslahatan, maka catatan kebaikan terus tertulis untuk ahli waris dan keturunan sepanjang masa. Ketulusan beribadah untuk kemaslahatan sosial kekinian, tergerus arus hedonistik dan individual, sehingga terjadi disparitas sosial yang semakin melebar. Banyak kita enggan terbuka tangan, sulit bermurah hati, padahal esensi kehidupan adalah bagaimana manfaatnya akal dan harta kita memberi faedah untuk orang lain.



Pada kesempatan tersebut, koordinator kegiatan pengukuran (Ridwan Weleng), memberikan kekuatan-kekuatan bahwa saatnya kita berbuka diri, atas kehadiran Muhamaadiyah, dan menjadi sandaran menjawab persoalan - persoalan saat ini. Mari kita sama-sama mendukung proses ini hingga eksekusi pembangunan, sebagai jawaban kerinduan kemaslahatan.

Selain itu Samiun Landa salah satu putra penghibah Abdullah Landa Kadir, berharap segera untuk proses legalitas administrasi lahan ini, agar keinginan pembangunan amal usaha segera di realisasikan. Begitu pula terkait dengan ahli waris yang ingin menyekolahkan putra-putri mereka, pada perguruan tinggi Muhammadiyah agar bisa mempermudah urusan akademik hingga kembali mengabdi pada amal usaha yang telah dibangun tersebut. 

Nada yang sama di utarakan oleh Bapak Antonius Amo Nuba dengan beberapa harapan "semoga manfaat dari pemberian ini, dapat dirasakan oleh kita semua terutama ahli waris, berkaitan dengan kebijakan pembiayaan serta peluang menjadi alumni pasca menjadi alumni pada kampus persyarikatan Muhammadiyah.

"Kami berikan sebidang tanah tanpa imbalan apapun, tanpa meminta ganti rugi atau sejenisnya. Namun pemberian ini adalah dari keikhlasan hati yang paling dalam. Tegas sesepuh suku Leutuan tersebut.

Poin-poin penting terulas dalam diskusi sepintas, oleh ketua PCPM Kec. Omesuri (Bahrudin Apelaby,S.PdI) seperti gayung bersambut. Menyahuti harapan-harapan tersebut, secara teknis akan di sampaikan lebih lanjut pada tingkatan lebih atas, agar diantara kita tidak saling manyalahkan antara satu dengan yang lainnya. Harapan-harapan tersebut pastinya keluar spontan dari hati yang paling dalam pemilik lahan. Semoga asa yang telah disampaikan menjadi agenda dan catatan PCPM Kec. Omesuri kedepannya. Kata Plt. Kasek SLTPN 1 Omesuri tersebut.

Setelah usai kegiatan tersebut, semua duduk beralas tanah dan serakan daun daun kering yang jatuh, di bawah rindangnya pohon asam sambil menikmati sepoih angin yang menghembus pekan menembus kulit panas membakar, sebungkus roti segelas air mineral, sekedar mengisi lambung siang dan mengademkan kerongkongan yang kering kerontang, oleh hawa panas yang membakar. Semua bersilah sambil tatap tulus, seolah terjawab kerinduan yang sekian lama terserak oleh harapan yang tak pasti.Dukeq Tamal Walangsawa adalah rintisan sejarah awal, dan menjadi mercusuar Muhammadiyah di bumi Uyelewun.

Penulis: Sudarjo Abd.Hamid

Penyunting : Fathur Dopong