Notification

×

Dompet Dhuafa Ajak Politeknik Pertanian Negeri Kupang Lakukan Pelatihan Pupuk Kompos di Tuapukan

Sabtu, 26 Juni 2021 | Juni 26, 2021 WIB
dompet_duafa_pelatihan_pupuk_kompos

MATALINENEWS- LKC (Layanan Kesehatan Cuma - cuma) Dompet Dhuafa melakukan kegiatan Workshop Pengelolaan Sampah Organik Program STBN ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di Desa Tuapukan bekerjasama dengan Politeknik Pertanian Negeri Kupang,( 25/06/2021)

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Tuapukan dimulai pukul 09.00 - 12.00 wib ini, dibuka langsung oleh Ketua BPD Desa Tuapukan Bapak Esak Dakabesi. BPD Tuapukan selaku mitra dari Pemerintah Desa sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercyaan Dompet Dhuafa terhadap Pemerintah Desa Tuapukan. Dalam sambutannya, Ketua BPD mengharapkan agar selesai dari pelatihan dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat di Tuapukan. Kegiatan positif semacam ini sangat membantu warga masyarakat saya dalam skala kecil pelatihan pengelolaan sampah organik. Peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah para aparat desa setempat dan kelompok tani.

Kepada Media Penanggungjawab Kegiatan Program STBM di Desa Tuapukan (Wahyuni Amase), mengatakan kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk melakukan pengolahan sampah organik kompos terhadap masyarakat di dua desa dengan target pertama di Desa Raknamo dan di Desa Tuapukan yang berjalan hari ini.

"Kegiatan ini juga menghadrikan tim ahli hortikultura Politeknik Pertanian Negeri Kupang sebagai pembicara tunggal pada akhir kegiatan ini, sambung Wahyuni

Dosen Politeknik Negeri Kupang, (Dr. Laurensius Lehar, S.P.,M.P) dalam paparan materinya sekaligus mendampingi masyarakat dalam pelatihan menyampaikan bahwa penggunaan limbah pertanian tanpa diproses lebih lanjut dengan tidak memperhatikan fungsi pengolahan limbah pertanian baik itu sisa hasil pertanian maupun kotoran ternak pada umumnya.

Dr. Laurensius lebih lanjut menambahkan bahwasannya pupuk kompos merupakan hasil pelapukan bahan - bahan berupa sisa pertanian, kotoran ternak dan sisa makanan sebagainya. Untuk mempercepat proses pengolahan limbah organik menjadi pupuk organik yang siap di manfaatkan oleh tanaman dilakukan proses penguraian artifisial.

"Kegiatan workshop yang berkahir hari ini akan ditutup dengan Kegiatan Rencana Tindak Lanjut sebagai followup kepada masyarakat Tuapukan atas pendalaman pengetahuan terhadap pengolahan sampah organik ini. Kegiatan RTL ini juga di bantu oleh asisten dosen Yakobus Kandungmas dan Antonius Pong, tutupnya. (*tim)