Ketua Panitia (Drs. H Muhammad Gaus) |
Dalam konteks ini Ketua Panitia (Drs. H Muhammad Gaus), menyampaikan bahwa penyelenggaraan STQ yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali, tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan seremonial dan ajang perlombaan semata, melainkan lebih dari itu, STQ menjadi media dan sarana yang strategis, untuk membangun dan memperkuat kembali kualitas keimanan umat Islam, yang saat ini sangat rentan terpengaruh akibat modernisasi dan globalisasi, serta derasnya arus informasi yang menjadikan dunia semakin kecil dan tidak terbatas, sehingga berdampak pada mudahnya disusupi olah paham- paham yang radikal.
“Penyelenggaraan STQ tahun ini dengan suasana jauh dan berbeda dengan perhelatan STQ sebelumnya, mengingat kita masih dalam suasana masa pandemi Covid- 19, di mana kota Kupang saat ini sudah masuk zona merah karena terjadi peningkatan penularan yang sangat signifikan sehingga pemerintah kota Kupang memberlakukan pembatasan melalui PPKM skala mikro,Ujar ketua panitia.
"Selain STQ sebagai ajang perlombaan, STQ juga bagian dari menyiarkan dan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an dari qori’/ qori’ah dan hafidzh/ hafidzah, tutur Ketua Panitia STQ Provinsi NTT.
"Semoga segala bentuk masalah ataupun Virus
Covid-19 segera sirna dan hengkang dari bumi Nusa Tenggara Timur bahkan di
seluruh Nusantara maupun dunia. Aamiin yaa robbal ‘aalamiin, tutup