Notification

×

Pemuda Pemerhati Desa Gelar Diskusi Memorial Satu Bulan Pasca Pelantikan

Minggu, 30 Januari 2022 | Januari 30, 2022 WIB

warung_kopi_senja
MATALINENEWS.COM, LEMBATA- Pemuda pemerhati desa adakan diskusi memorial satu bulan pasca pelantikan kepala desa serentak di warung kopi senja ujung pasir wairiang desa Umaleu kecamatan Buyasuri kabupaten Lembata. Minggu, 30/01/2022.

Kegiatan yang di mulai pukul 14.00 ini selain tiga narasumber yakni Bahrun Amin selaku kepala desa Umaleu periode 2021/2027, Andri Fikri Paokuma selaku pemuda pemerhati desa umaleu, Sangaji Kamarudin selaku penggagas rumah konspirasi desa Kalikur W.L, dan Syamsul Thaib selaku moderator ada juga juga tokoh masyarkat desa Umaleu dan sekitarnya.

Kepala desa Umaleu (Bahrun Amin selaku) pembicara pertama menyampaikan beberapa persoalan yang dihadapi kepala desa di awal tahun bekerja, dimana ruang kebijakan kepala desa agak terbatas karena proses perencanaan pembangunan sudah memasuki tahap musyawarah desa dimana kepala desa terpilih hanya menindak lanjuti hasil musyawarah perencanaan yang ada. Namun tidak menutup kemungkinan ada perubahan teknis yang bisa di lakukan di awal tahun bekerja.

“Dalam seratus hari kerja, aparatur desa yang ada membenahi kegiatan yang mungkin belum terlaksana pada program-program kegiatan di tahun sebelumnya, dan saya akan melakukan evaluasi kinerja berdasarkan tupoksi masing-masing kepala urusan dan kepala seksi.”jelas Bahrun

Dirinya juga menambahkan jika dalam menjalankan tupoksi dianggap kurang profesional maka ada kemungkinan untuk di berhentikan sesuai mekanisme dan regulasi yang sudah diatur

Selain itu ada satu program yang sudah ia canangkan kedepanya sebagai liding sektor perekonomian desa Umaleu yang berbasis pada potensi sumberdaya alam, manusia dan sosial. Yakni menjadikan desa Umaleu sebagai desa ternak. Untuk itu ia meminta agar anak-anak muda di desa bisa bersama-sama untuk mengawal program yang nantinya akan di laksanakan pada program jangka menengah. Tutupnya

Kesempatan yang sama narasumber kedua (Andri Fikri) menyampaikan bahwa dalam pengamatannya banyak persoalan di desa yang mengalami tabrakan regulasi dengan teknis pelaksanaan di lapangan. Katakan saja UUD dana desa dimana pemerintah pusat mengucurkan angaran yang lumayan besar namun disisi lain di ikuti dengan regulasi yang terbatas contohnya seperti alokasi dana desa di mana sudah diatur nomenkalturnya yakni 70 persen pemberdayaan dan 30 persen pembangunan fisik.

“Semntara kebutuhan disetiap desa itu tidak sama dalam merealisasikan anggaran kedalam program kerja jangka panjang, jangka pendek maupun jangka menengah."jelas Andri

Di samping itu Andri juga berharap semoga pemerintah yang baru ini bisa lebih adaptif dalam menerjemahkan anggaran  kedalam program yang lebih tepat sasaran dan berdaya guna bagi pertumbuhan ekonomi serta mampu mengatasi persoalan desa selama ini.

Selain itu Sengaji Kamarudin yang juga merupakan narasumber diskusi memorial menyampaikan bahwa selama ini banyak kendala didalam pengelolaan dana desa, seperti kurangnya kepekaan kepala desa bersama aparat desa dalam menentukan tipologi desa. 

“Selama ini banyak kepala desa yang tidak paham mengelola dana desa, di karenakan hampir di setiap desa kesulitan untuk menentukan tipologi desa yang berbasis pada potensi sumber daya alam yang ada dan penyerapan angaran cenderung tidak tepat sasaran, sehingga menyebabkan desa tidak bisa mengalami perubahan."jelas Sangaji

Saya berharap anak muda bisa menjadi bagian dalam proses mengawal dan menjadi subjek dalam proses pembangunan di desa. 

Dalam pantauan kami, Kegiatan diskusi memorial satu bulan pasca pelantikan kepala desa ini mendapatkan respon positif dari masyarakat yang hadir. (Syam)