Menanggapi berita online yang beredar luas, kepada media Ketua tim pemenangan Kepala Desa (KADES) terpilih Desa (Bileon Akris Busi) melalui pres rilis lewat via WhatsApp mengaku keberatan dengan pernyataan tersebut
“Sebagai ketua Timses KADES terpilih desa Bileon saya sangat keberatan dengan pernyataan Kadis PMD dalam berita yang beredar; tegasnya
Menurutnya Berita online yang beredar dan memuat komentar dari Kadis PMD terkait tidak dilantiknya beberapa kepala desa dikarenakan adanya kecurangan adalah berita yang dibuat secara sepihak, dan tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
Keterangan tersebut didasarkan pada runtutan kronologis sejak awal pemilihan kepala desa (PILKADE) Gelomban ke III dilanjutkan sesuai jadwal perubahan yang ditetapkan oleh bupati TTS mulai dari bulan oktober sampai dengan desember 2021,setelah penundaan hampir satu tahun.
Dimana pada tanggal 01 Desember 2021 diadakan pemilihan secara serentak di beberapa desa di TTS. Pelaksanaan pilkades di desa Bileon sejauh pengamatan kami sebagai timsukses, semua berjalan dengan lancar tampa gangguan apapun, semua masyarakat berbondong- bondong mendatangi TPS untuk mengikuti proses pemilihin sesuai dengan peraturan yang di tetapkan.
"Pemilihan kemudian dilanjutkan dengan penghitungan suara sampai selesai dengan hasil sesuai dengan berita acara yang ditandatangani oleh panitia dan para saksi dari setiap calon dengan perolehan suara: Nomor urut 1 Agustinus Tobe 45 suara, Nomor urut 2 Maxi Tofeto suara 214, Nomor urut 3 Mesak Tobe suara 6, dan Nomor urut 4 Awaludin Isu suara 215; jelas Bileon
Pada saat itu kata Bileon, langsung diumumkan oleh salah satu panitia bahwa sebagai pemenang adalah nomor urat 4 yaitu Awaludin Isu. Selesai perhitungan semua calon dan pedukung langsung pulang ke rumah masing-masing. Setelahnya, semua calon diberikan waktu dari tanggal 02 sampai tanggal 06 Desember untuk mengajukan keberatan jika ada hal-hal yang tidak sesuai. Namun sampai tanggal yang ditetapka, tidak ada surat atau tembusan jika ada pengaduan.
Dirinya juga menjelaskan bahwa pada tanggal 6 januari beredar di media social bahwa akan diadakan pelantikan terhadap 47 kepala desa terpilih dan disitu diterahkan bahwa ada beberapa desa yang bermasalah dan salah satunya adalah desa Bileon. Sampai pada hari pelantikan dlakukan pihak kepala desa Bileon terpilih tidak mendapatkan informasi resmi tentang alasan pasti mengapa tidak diikutsertakan dalam pelantikan.
dok/ Suasana Perhitungan Suara Desa Bileon |
Dirinya menyamlaikan bahwa sampai saat ini, pihak kepala desa terpilih tidak pernah mendapatkan surat tembusan tentang isi pengaduan dari calon yang lain, begitu juga surat panggilan untuk klarifikasi jika memang ada masalah atau pun pemberitahuan secara resmi dari pemerintah atas tidak diikutsertakannya kepala desa bileon terpilih dalam pelantikan.
"Rentetan kronologis tersebut menjelaskan beberapa point penting terkait pemilihan kepala desa bileon yang berjalan sebagaimana mestinya. Lalu yang menjadi pertanyaan besar adalah ada apa dengan desa Bileon sehingga tidak ada pelantikan?, Di media social disampaikan oleh Kadis bahwa terdapat kecurangan, kecurangan seperti apa yang dimaksudkan?, Siapa yang bermasalah?, Apa masalahnya?, Kapan terjadinya masalah?, Seperti apa penyelesaiannya?; dan regulasi apa yang dilanggar oleh penyelenggara sehingga kades terpilih tidak dilantikt; utup Bileon Akris Busi Ketua Timses (ftr)