Notification

×

Budayakan Goresan Tinta Sebagai Tradisi Ikatan

Kamis, 24 Februari 2022 | Februari 24, 2022 WIB

alfurkan_efendi_ria
MATALINENEWS. Kupang- Era modern membawa pengalihan aktivitas dari dunia nyata ke dunia maya, tradisi goresan tinta (menulis) di kertas beralih ke aktivitas menulis di media sosial, tradisi membaca baik lewat koran, atau majala kini beralih membaca updtan status di media sosial bahkan berita terkinipun sudah dikemas dalam berita online yang bisa diakses dengan cepat oleh siapapun. 

Selain itu buku cetak sudah beralih ke e-book yang dapat di akses secarah mudah dengan gedget kita meski demikian di erah industri 5.0 tersebut tidak semua memiliki dampak positif pasti ada dampak negatifnya hal ini tergantung pada kita bagiman mengfungsikan gedget dengan benar dalam kehidupan sehari-hari

Kader IMM sebagai cedikiawan, sudah sepatutnya mengembangkan teknologi di erah 5.0, kader IMM harus memiliki konsep yang perluh di kembangkan baik itu dengan membaca, menulis dan mempraktekannya. 

IMM memiliki tri kompetensi dasar yaitu religiusitas, intelektualitas dan humanitas di tengah perkembangan zaman hari ini, kita perlu mengembangkan keilmuan kita melalui  membaca dan banyak belajar untuk mengembangkan kapasitas dan potensi yang di miliki oleh setiap kader.

Baca Juga: Aksi Penggalangan Dana Oleh Gesit Lebata

Selain itu juga mari kita pergunakan gedget kita dengan baik dengan kraktifitas yang kita miliki, kita manfaatkan gedget dengan membuat konten- konten dakwah yang berdurasi pendek kemudian kita membagikan ke media sosial seperti, YouTube , Instagram, Facebook dan lain sebagainya.

Saya teringat sebuah hadits dari Abu Sa'id Al Khudri radiallahuanhu berkata "saya mendengar Rasulullah Shollallohu' alaihi wa salam bersabda' siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. jika tidak mampu maka dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah- lemahnya iman.

Pernahkah kita menyadari, bahwa dakwah melalui tulisan sangat penting sebagai salah satu peningkatan literasi melalui goresan tinta (menulis) dan membaca. Yang harus kita tanamkan disetiap mindset berpikir kader IMM hari ini adalah kita merupakan kaum intelektual, kita perluh membudayakan cinta membaca,  setidaknya mulai dari diri sendiri. 

BACA JUGA: Pemuda Idaman Pandu Desa Harapan Umat

IMM sebagai salah satu organisasi ortom Muhammadiya memiliki semboyan anggun dalam moral unggul dalam intelektual. Tunjukan bahwa sebagai cendikiawan mudah, kita mampu menghadapi tantangan di erah industri 5.0. "ibarat kamu pemilik negri ini.Karena tidak mampu menjelajahi, kamu menjadi penonton kesuksesan orang lain". Sebagi organisasi dakwah sudah seharusnya  ahli dalam bidang agama dan  mampu memanfaatkan teknologi. 

Kader IMM perluh meningkatkan kapasitas agar ada pembeda potensi berpendidikan dengan yang tidak perpendidikan. Jangan sampe kita di remehkan oleh orang lain karna kita kurang menguasai teknologi. Kuncinya tanamkan jiwa ingin memulai dan mencari tau dan selalu ciptakan inovasi baru dan selalu menjadikan itu semua sebagai pembelajaran, dengan demikian kita menjadi cedikiawan sejati di masa kini dan masa yang akan datang.

Penulis: Alfurkan Efendi Ria (Ketum PC IMM Kota Kupang)