MATALINENEWS.COM, LEMBATA-Moh Ali Syarif Kepala Desa Meluwiting I Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata, bersama kelompk tani melakukan reboisasi (Penananaman Kembali), sekitar mata air Wei Mul pada Selasa, 15/02/2022.
Turut hadir dalam kegiatan ini, aparat Desa serta Bhabinkamtibmas dari Sektor Omesuri.
Kepala Desa terpilih telah berjalan kurang lebih dua bulan, pasca pelantikan oleh Bupati Lembata beberapa waktu lalu, di Ballroom Olympic Lewoleba. "Ali Sara" Panggilan akrabnya, telah merintis hal nyata terhadap alam, yang merupakan program lanjutan Pemdes periode lalu.
Dalam kegiatan reboisasi tersebut telah terlaksana misi meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan potensi Desa.
Kepada media Moh Ali Syarif Kepala Desa Meluwiting I Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata, menyampaikan bahwa Kegiatan reboisasi pada sekitar mata air Wei Mul adalah langkah awal, dalam meningkatkan hajat hidup masyarakat. Air adalah kebutuhan dasar setiap orang. Demi kelestarian dan terus memberi manfaat pada masyarakat ribu ratu desa Meluwiting dan Meluwiting I, maka kegiatan ini harus terus dilakukan setiap tahun, agar kekurangan debit air bisa dapat teratasi.\
BACA JUGA
- GESIT Lembata Menyerahkan Bantuan Mushaf Al-Quran di Mis Madinatul Ilmi Waikoro
- Bangun Sinergisitas, LBH Surya NTT Kebali Teken MoU dengan PN Kalabahi
- Danlanud El Tari Tinjau Vaksinasi Booster dan Satuan Radar 226 Buraen
“Kondisi alam Meluwiting 1 merupakan tempat gersang, dengan hamparan batu karang yang bersusun luas. Lahan untuk bertani pada musim barat pun cukup sulit untuk ditanami, sehingga masyarat kadang harus berkebun jauh hingga berpuluh puluh kilometer.” Jelas Ali
Wei Mul adalah satu-satunya mata air yang ada di pinggir kampung Meluwiting I, berada diatas dataran tinggi. Jarak tempuh kurang lebih 100 meter dari pinggir kampung. Aneka macam pohon yang ditanami tersebut sesuai pantauan MatalineNews, berupa pohon ketapang, beringin serta pohon mahoni. Kegiatan tersebut di mulai sejak pagi hari hingga pukul 11.30 waktu setempat. Kemudian santap siang bersama sebagai wujud kerja kelompok, sama rasa sama. (Sudarjo Abd Hamid)
