Stunting
tidak hanya menyerang fisik, tetapi juga menghambat perkembangan otak. Hal ini
menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang di bawah rata-rata dan bisa
berakibat pada prestasi sekolah yang buruk.
Prevalensi
stunting di NTT khususnya kabupaten kupang tahun 2018 sebesar 41,40, tahun 2019
sebesar 35,6 tahun 2020 sebesar 25,8 dan tahun 2021 sebesar 22,3 berdasarkan data EPPBGM.
Tingkat
prevalensi stunting yang masih tinggi harus diatasi bersama secara sinergis
bersama-sama berbagai pihak.
Mendukung
Program pernurunan stunting dan pencapaian ODF di kabupaten Kupang, Layanan
Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafa
melalui program kawasan sehat dan Pos sehat menjadikan penurunan
stunting dan percepatan ODF sebagai salah satu indikator focus program
kesehatan.
Kamis,
03 Februari 2022 pukul 11.00 LKC DD NTT difasilitasi DP2KBP3A melakukan kegiatan Lokakarya lintas
sector yang diselenggarakan di ruang rapat wakil bupati kabupaten kupang, di
hadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan penanganan
stunting dan Open Defecation free (ODF ) yakni kepala BKKBN, Dinas Kesehatan,
Dinas Sosial, Dinas Pertaninan dan Ketahanan pangan, Dinas Perikanan, BPMD,
BP4D, Desa dan Puskemsas binaan LKC NTT Desa Oebelo, Desa Raknamo, desa Akle,
Puskesmas Tarus, Puskesmas Fatukanutu dan Puskesmas Akle sebanyak 28 orang.
Kegiatan
dibuka oleh bapak Wakil bupati kab.kupang bapak Jery Manafe, dalam sambutannnya beliu mengajak Dinas- dinas
terkait mari kita berkolaborasi dengan lebih baik, terkait pelaksanaan percepatan penurunan
stunting, perlu adanya kerjasama agar apa yang ditargetkan oleh propinsi hingga
pusat bisa mencapai titik stunting yang ditentukan. Yang mana dengan kolaborasi dan kerjasama
yang baik stunting bias menurun hingga 14%, dan saya berharap agar dilakukan
evaluasi minimal dua bulan sekali untuk melihat kemajuan atau capaian dari
intervensi yg dilakukan baik gizi spesifik maupun sensitif.
Jangan
ada ego dari setiap OPD, mari bersinergi bersama, karena saya yakin dengan kita
berkolaborasi maka stunting dapat diturunkan di kabupaten kupang. Beliau
mengapresiasi Dompet Dhuafa karena sudah ikut berkontribusi penanganan stunting
di wilayah kabupaten kupang .
PW NU NTT Silahturahmi dengan Kapolda NTT
Kampus STIKes Maranatha Kupang Angkat Sumpah 40 Mahasiswa Perawat
Menukir Sejarah Dojo LBH Surya NTT
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dinas kesehatan (dr. Cindy) terkait kebijakan penanganan stunting serta rencana kerja dinas kesehatan tahun 2022 dan DP2KBP3A ( Yesai Lanus) terkait rencana kerja penurunan stunting di tahun 2022. Selanjutnya pemaparan capaian program LKC DD NTT yang disampaikan oleh Kepala LKC DD (Ummi K. Muhammad) terkait program STBM dan kawasan sehat serta rencana kerja tahun 2022.
LKC
DD NTT telah melakukan pendampingan program pemberdayaan masyarakat di
kabupaten kupang sejak tahun 2018-2021 dengan 3 lokasi binaan yakni Desa
Oebelo, Desa Tuapukan dan Desa Raknamo, dan berhasil mewujudkan 3 desa stop
BABS dan terbangun 384 unit jamban. Selain itu juga melakukan pendampingan
perbaikan gizi pada 71 baduta wasting dan underweight.
LKC
DD berkomitment akan ikut berkontribusi dalam upaya pencapaian ODF dan
penurunan stunting di kabupaten kupang, yang mana di tahun 2022 LKC akan
menambahkan 1 lokasi binaan untuk program kawasan sehat di Desa Akle yang
menjadi desa lokus stunting dengan prevalensi stunting sebesar 40.2%.
Kegiatan
dilanjutkan Diskusi dimana semua sector yang hadir memberikan tanggapan dan
sharing terkait kegiatan yang sudah dilakukan serta memberi solusi untuk
mengatasi masalah yang ditemukan selama berjalannya program dilapangan.
Kegiatan diakhiri dengan penandatangan komitmen bersama lintas sektor. (Taufik)
TONTON JUGA YOUTUBE MEDIA MATALINENEWS