 |
Kota Kupang- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Kupang melaksanakan latihan Darul Arqom Muhammadiyah angkatan 2 tahun 2022 hari ini, Senin (16/05/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Utama SMP Muhammadiyah ini berjalan dengan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Kepada media ketua panitia kegiatan Indris Ali, S.Sos,. M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan yang digelar selama satu hari ini melibatkan peserta berjumlah 105 orang terdiri dari 17 Pimpinan Cabang Muhammadiyah Se- Kota Kupang, 10 orang utusan Amal Usaha Muhammadiyah Se- Kota Kupang, dan utusan Organisasi Otonom Muhammadiyah.
"Melalui kegiatan ini akan melahirkan gerakan yang luar biasa untuk organisasi Muhammadiyah yang merupakan organisasi terbesar didunia ini," tutup Idris
Selain itu wakil ketua PDM Kota Kupang (Sidik Atasoge, M.Pd) menyampaikan bahwa salah satu materi yang difokuskan dalam perkaderan ini adalah penguatan ideologi persyarikatan.
"Materi ini saya merasa sangat penting karena saya mengamati dari pimpinan Muhammadiyah, anggota Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah terjadi erosi terkait pemikiran ideologi persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga tujuan dari perkaderan ini adalah penguatan kembali ideologi bagi anggota dan pimpinan persyarikatan Muhammadiyah," jelas Sidik
Dirinya juga menambahkan bahwa, setelah kegiatan ini harus ada peningkatan kualitas pemahaman tentang ideologi persyarikatan Muhammadiyah secara utuh kepada warga persyarikatan Muhammadiyah tentang mukadimah anggaran dasar muhammadiyah, identitas muhammadiyah, kepribadian muhammadiyah, khittah muhammadiyah dan matan keyakinan dan cita- cita hidup muhammadiyah dan pedoman hidup islami warga muhammadiyah.
 |
| Acara Pembukaan Perkaderan Muhammadiyah Tingkat Dua di Aula SMP Muhammadiyah Kupang |
Kami memandang 6 ideologi ini sangat penting karena rohnya pergerakan Muhammadiyah," tutupnya
Selain itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur Drs. Abubakar Qosim, M.Ag menuturkan bahwa khusus di NTT soal perkaderan masih kurang, sehingga perkaderan seperti inilah yang diharapkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM).
Semoga dengan adanya perkaderan ini Muhammadiyah semakin maju karena di NTT sendiri masih terbatas kader persyarikatan Muhammadiyah, sehingga dampaknya pimpinan Muhammadiyah banyak ditempati oleh orang yang kurang paham Muhammadiyah," tutupnya. (Fathur)
