Hal itu diketahui ketika tim media melakukan konfirmasi kepada Kompol Antonius Mengga selaku Kapolsek Maulafa,
"Nanti rekan-rekan bisa konfirmasi, sementara kami lagi laksanakan gelar perkara." Ujar Kompol Antonius singkat, Pada Rabu, (03/08), melalui pesan Whatsappnya
Kemudian dirinya juga mengatakan bahwa, "Penyidik melakukan gelar perkara dan telah ditingkatkan dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan." Pungkas Kapolsek, Pada Kamis, (04/08) saat kembali dikonfirmasi oleh beberapa orang tim media melalui pesan Whatsapp.
Sementara itu secara terpisah tim media berhasil mewawancarai kedua orang saksi kunci yang dimana pada saat itu, mereka mengaku secara langsung melihat pelaku YGF melancarkan aksi bejatnya melakukan pelecehan seksual terhadap korban NND dan DMD
Saksi pertama FMD (20) mengatakan pelaku YGF saat kejadian memakai topi berwarna merah dan berjalan dari arah atas kemudian menyelinap ditengah kerumunan lalu mengambil kesempatan untuk memegang bokong dari para korban yang sedang asik berdansa dengan sahabatnya,
"Sekitar jam setengah tiga (pagi) dia (YGF) datang itu dalam kondisi masih sadar, dari arah atas, dia (YGF) berjalan sendiri memakai topi merah. Sementara itu saya sedang duduk, saya lihat dia selip-selip masuk (di kerumunan kedua korban yang sedang berdansa) dia langsung pegang pantat. Habis pegang (Pantat) dia (YGF) langsung duduk dengan jarak sekitar tiga kursi dari saya dan dia (YGF) langsung merekam tapi dia zoom (perbesar) kearah NND dan DMD," Ujar saksi FMD
Dilanjutkan oleh FMD bahwa melihat hal tersebut dirinya lansung memanggil salah satu saksi NAF (24) untuk menceritakan hal tersebut. Saat keduanya sedang berbicara pelaku YGF kemudian bangun dari kursi dan pergi melakukan pelecehan seksual untuk kedua kalinya terhadap NND,
"Ketika saya dengan NAF sedang berbicara, tiba-tiba dia (YGF) bangun dan pegang ulang lagi dan kali ini langsung direspon oleh NND dengan mendorong YGF dan menamparnya." Beber FMD kepada tim media
Setelah YGF melancarkan aksi keduanya tersebut, korban NND pun memberikan perlawanan sehingga nyaris YGF diamuk massa yang saat itu sedang berpesta, namun beruntung beberapa orang langsung melarikannya sehingga YGF tak babak belur
Sementara itu hal senada juga dibenarkan oleh saksi kedua yakni NAF (24), yang dimana pada saat kejadian dirinya turut menyaksikan pelaku YGF melakukan pelecehan seksual terhadap NND.
"Kita sedang berdansa dan yang berdansa bersama itu semua bukan orang lain tapi kakak beradik dan juga teman dekat. Awalnya itu DMD (Korban) merasa ada yang memegang pantatnya sehingga DMD menarik saya ketika saya berbalik saya melihat YGF sedang memegang pantat NND," Ungkap NAF sambil memperagakan cara YGF memegang NND
Seperti disaksikan tim media ketika apa yang diperagakan oleh NAF dimana saat itu YGF memegang pantat NND kemudian menjalar ke area paha bagian belakang (Dibagian bawah pantat korban). Masih menurut NAF, saat itu NND yang sedang memakai rok sampai kelihatan lekukan tubuhnya akibat bekas dipegang oleh YGF.
"Dia (NND) pakai rok saja tapi setelah dipegang itu langsung kentara lekukannya. Setelah itu saya kemudian duduk dengan FMD tepatnya selisih dua kursi dari pelaku YGF. Saya tatap dia, tapi dia justru terus rekam NND. Saat itu NND meminta salah satu teman untuk menjaganya saat berdansa karena takut pelaku YGF kembali melecehkannya." Tutur NAF
Kemudian NAF dan FMD kembali diajak berdansa namun baru sementara berdiri mereka melihat YGF sudah berada di belakang NND dan tangannya merangsek ke area bokong gadis tersebut,
"Katong (kita) baru berdiri, kaget (tiba-tiba) dia lewat di NND pu belakang langsung sese (Arti lain bahasa kupang: rogo. Bahasa indonesia: Merangsek masuk) dia pu tangan di NND pu pantat. Saat itu ju NND langsung teriak bilang 'we lu ni kurang ajar!' , terus NND langsung dorong dan tampar dia." Pungkas NAF dalam dialek kupang kental (*Tim)