MATALINENEWS.COM | ISTIMEWAH
LEMBATA - Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) se- Uyelewun kecamatan Omesuri dan Buyasuri mengunjungi Madray Tsanawiyah (MTs) Swasta Almuhajirin desa Hingalamamengi Selasa (20/12/2022) kemarin.
Kegiatan ini juga merupakan pusat kegiatan (Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama (KEMENAG) dan hari ulang Tahun Kemenag Lembata ke 20 nantinya.
Kunjungan tersebut untuk menyalurkan sumbangan berupa sembako untuk didistribusikan kepada Pondok Pesantren yang telah ditetapkan pantai pelaksana zona Uyelewun.
Proses penyaluran oleh salah satu perwakilan GPAI Uyelewun (Sudarjo Abd Hamid,S.PdI), kepada kepala MTs. Swasta Almuhajirin Hingalamamengi (Najamudin Natiq, S.E) disaksikan langsung oleh beberapa dewan guru.
Sembako yang diserahkan berupa, 1 karung beras 25 Kg, Mie 1 dos, serta beberapa kebutuhan sehari hari lainnya yang dikemas dalam 1 karton.
Partisipasi GPAI Uyelewun dalam hajatan ini sesuai kesepakatan panitia zona Uyelewun beberapa waktu lalu, selain GPAI penyuluh PAI Non PNS, para guru dan kepala Madrasah, serta kepala KUA dua kecamatan tersebut.
Penyerahan tersebut akan dilanjutkan oleh tuan rumah penyelenggara kepada panitia pelaksana HAB zona Uyelewun beberapa hari kedepan, yang kemudian akan di distribusikan kepada pondok pesantren yang telah ditetapkan.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Swasta Almuhajirin Hingalamamengi Najamudin Natiq, S.E mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas atensi yang mendalam para GPAI se Uyelewun, yang telah menyisihkan sedikit rezeki untuk keperluan kebutuhan santri pondok.
"Kemenag ini adalah rumah kota bersama, maka mari kita bersinergi untuk membangun ummat dalam ikatan ukhwah baik GPAI maupun Civitas Madrasah di wilayah Kedang,"pungkas alumni Universitad Muhammadiyah Kupang Fakultas Ekonomi tersebut.
Selain itu salah satu GPAI Uyelewun Rahmiyati, S. PdI, yang bertugas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lebewala Kecamatan Omesuri, via Whatsapp terkait penyaluran sembako tersebut, dirinya menghendaki penyaluran dan pemberian santunan ini harus disepakati diantara GPAI menjadi rutinitas tahunan kita, mungkin triwulan semester ataupun pertahun anggaran, sebagai wujud kepedulian untuk kemaslahatan ummat dan bangsa.
Diketahui penyaluran sembako tersebut, dikumpulkan oleh 9 orang GPAI Sertifikasi dan dua Guru non sertifikasi yang menyebar di wilayah Uyelewun. (Sudarjo)
