Notification

×

Media dari Masa ke Masa (Catatan Hari Pers Nasional)

Jumat, 10 Februari 2023 | Februari 10, 2023 WIB

sudarjo_abd_hamid

MATALINENEWS.COM
-- Kamus Bahasa Indonesia, "Pers merupakan usaha pengumpulan berita melalui surat kabar, majalah dan radio". 


Sedangkan Wikipedia Media masa atau Pers adalah istilah yang dimulai digunakan pada tahun 1920an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus di desain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam  pembicaraan sehari hari istilah sering  disingkat menjadi media. 


Dalam Blog Gramedia Digital oleh beberapa ahli sebut saja (Scraman) mengungkapkan bahwa media adalah sebuah tekhnologi pembawa pesan / informasi yang sifatnya instruksional serta bisa di lihat, di baca, di dengar dan di  manipulasi. 


Koran oleh Wikipedia adalah terbitan yang ringan dan mudah di buang. Biasanya di cetak pada kertas  berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita berita terkini dalam berbagai topik. 


Media on-line dalam Kompas Com, dikenal juga dengan istilah Media daring (dalam jaringan). Istilah Media online merujuk pada pengguna perangkat komonikasi yang terhubung dengan internet. 


Dari beberapa pengertian yang dikutip penulis diatas, terkait media/Pers diatas, maka menjadi sebuah keharusan dalam hal ini kebutuhan untuk mengakses berbagai informasi informasi penting yang terjadi di belahan dunia lainnya dalam waktu yang sama. Sehingga media saat ini menjadi urgen untuk di konsumsi oleh siapapun selama ia memiliki kemauan dan kemampuan dalam menikmati pemberitaan. Bila ingin menambah khazanah keilmuan ataupun riset kekinian, merubah pola pikir serta kebiasaan seseorang, maka medialah satu satunya kanal untuk mendapatkannya. 


Media semakin berubah dari masa ke masa, dan cukup beragam memiliki nama. Jaman dahulu para Sultan/Raja sering menyampaikan informasi maksud serta tujuan, melalui secarik kertas/daun yang di antar oleh burung Merpati. Kemudian berubah semakin bagus dengan kehadiran radio, surat kabar, telegram, televisi, orari, telepon, dan lain lain. Semuanya memiliki satu tujuan yakni menyampaikan atau menyalurkan informasi maksud serta tujuan kepada objek yang akan di tuju. 


Saya mencoba membuat perbandingan yang sederhana plus minus antara koran/ surat kabar dan Media online. 


Kebutuhan koran/ surat kabar dahulu hanya segelintir orang, tidak semua komonitas menjadikan koran adalah kebutuhan otak. Karena koran di anggap media yang hanya bisa di milik oleh orang berduit. Berbicara eksistensi koran/ surat kabar dari proses hingga penyajian cukup menyita waktu, karena seorang Insan Pers harus rajin turun gunung, untuk menjemput sebuah peristiwa ataupun berita. Sehingga kadang jurnalis kelelahan mengakibatkan berita yang di maksud tercecer entah kemana.


Kesempatan untuk meliput berita/ sebuah peristiwa harus bertemu langsung dengan audien/narasumber, dengan metode wawancara manual dan menulis pada lembaran. Kemudian di sortir di redaksi dari berbagai peristiwa, sehingga kadang berita terjadi hari ini, atau terjadi beberapa waktu lalu, baru bisa di baca hari ini ataupun pekan depan. Apalagi akses transportasi kurang memadai oleh Loper Koran, yang bisa mengakibatkan berita terkatung-katung belum bisa terbaca bila belum kesampaian di tangan pembaca.


Apalagi musim barat tiba, sulit di bayangkan pendistribusiannya. Bisa saja surat kabar/koran tersebut mengalami kerusakan atau sobek sebagian halaman atau terhapus dan lain sebagainya, oleh timpaan hujan/banjir di perjalanan. Sehingga berita di anggap kadaluwarsa (Basi) oleh pembaca karena telah terjadi peristiwa/ berita beberapa bulan yang lalu. Namun kita harus mengakui keadaan waktu itu yang serba terbatas dan terbelakang. Namun para wartawan tidak bosan bosan berusaha sekuat tenaga, mempersembahkan yang terbaik untuk pembaca, karena hanya koran lah yang mampu mencerdaskan kehidupan Bangsa dari Kota hingga ke pelosok, walaupun berita faktual tidak tidak di dapatkan dengan instan. 


Zaman mulai berubah dengan penemuan penemuan oleh riset technology. Kehadiran alat komonikasi yang komplit dengan berbagai fitur terpampang di layar handphone, cukup trend saat ini dan di miliki oleh siapapun juga. Ketersediaan akses internet yang cukup memadai, sehingga banyak media yang beralih dari koran ke media online. Keuntungan media online cukup terasa dan berdampak luas di seantero ini, bukan saja pejabat ataupun konglomerat saja yang menikmati berita terkini, namun tukang becak, sol sepatu, dan serabutan pun bisa mengakses berita faktual detik ini, bila tersedia data dan akses internet yang baik untuk online. Namun kadang juga menjadi pemicu bila sajian tidak berimbang dan terpercaya.


Media dituntut untuk menyampaikan sesuatu yang realita, obyektif dan terpercaya dan Bermanfaat. Media harus menjadi Media pembelajaran memiliki etika, serta moral dalam proses rilisan. Jangan jadikan Media  adalah target mendapatkan nominal uang dalam pemberitaan, sehingga mengabaikan etika, adab serta rasa  kemanusiaan. Sebagai jurnalis bagaimana mengedepankan nilai etika serta moral untuk sebuah berita, di hari jadi Pers Nasional ini, semoga menambah semangat menjadi pewarta suci dibumi, yang memiliki integritas kepribadian yang mumpuni dan menyajikan berita yang akurat berimbang, bernilai dan terpercaya. 


Penulis: Sudarjo Abd. Hamid (Jurnalis Media MatalineNews Wilayah Lembata).