Notification

×

Pelabuhan Laut Balauring Lembata Dikelilingi Sampah. Muhamad L. Rian; Pelabuhan Balauring ini Seperti TPA

Minggu, 26 Maret 2023 | Maret 26, 2023 WIB

pelabuhan_balauring_lembata
Foto: Muhamad L. Rian (Petugas Kesahbandaran Wilayah Kerja Balauring)

LEMBATA,MATALINENEWS.COM
-- Sampah yang berserak di sekitar area pelabuhan laut Desa Balauring Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata, cukup di sayangkan, dan mesti menjadi pekerjaan rumah semua stakeholders dan pemangku kepentingan, agar nampak elok dan asri oleh siapapun yang pernah singgah di tempat ini. Perlu ada sosialisasi rutin terkait dampak buruk dari sampah itu sendiri, karena cukup mengganggu aktifitas manusia bila sampah masih berserak dimana mana. 


Ibukota Kecamatan Omesuri mesti berpenampilan menarik dan mempunyai daya pikat yang luar biasa, biar ketertarikan orang untuk berkunjung ke sini juga tidak pernah ragu, karena tempat kita terjamin keamanan dan kesehatan penuh bagi pengunjung, dan secara ekonomi akan berdampak pada PAD maupun retribusi Daerah. 


Pelabuhan laut Balauring yang berdiri sejak 1982 dan aktifitasnya berlangsung tahun 1991, hingga kini belum berubah baik fisik maupun penambahan armada lainnya. Padahal pelabuhan tersebut cukup strategis menjadi rute transit penumpang. Arus lalulintas laut di pelabuhan ini nampak ramai setiap waktu, baik bongkar muat penumpang/barang dan hewan ternak di pelabuhan tua ini, mesti menjadi perhatian pihak lain. Badan pelabuhan kurang maksimal daya tampung dan fasilitas kepelabuhan masih sangat terbatas, padahal aktifitas bongkar muat hampir setiap waktu dilakukan, kadang berdesak desakan bongkar muat semen/beras bersamaan masuk kapal penumpang seperti Feri/tol laut. Apalagi keadaan yang kurang nyaman oleh sampah sampah rumah tangga yang berserakan hingga mengapung di laut. 


Dalam wawancara singkat oleh awak media bersama Muhamad L. Rian (Petugas Kesahbandaran Wilayah Kerja Balauring) (25/03) di ruang kerja kantor Syahbabdar Balauring Ia menyampaikan bahwa pelabuhan Balauring ini nampak seperti (TPA) Tempat Pembuangan Akhir, karena sampah plastik, botol kaleng, carton, karung, tulang dan sirip ikan, begitu pun sampah rumah tangga yang tak kalah hebatnya bermuara kesini berserak di seluruh sisi pelabuhan. Hal tersebut membuat pemandangan di pelabuhan kurang elok.


"Memang kami pernah lakukan kerja bakti spontanitas oleh beberapa unsur seperti Pemdes, pegawai kecamatan, Puskesmas, Sekolah, Koramil, Polsek melakukan pembersihan sekitar area pelabuhan, namun upaya lanjutan untuk memelihara kebersihan itu cukup sulit. Karena tempat yang di gunakan untuk aktifitas jual beli hari- hari ini adalah area pelabuhan. Sehingga pedagang dari berbagai tempat pun membuang  sembarang sampah di sekitar pelabuhan.


Terkait upaya pendekatan dengan Pemdes terkait mencari solusi, Rian menyampaikan bahwa sudah di lakukan namun hingga hari ini, belum ada tanggapan balik. Saya akan siapkan material untuk hal ini, namun saya butuh kerjasama dan dukungan dari pihak pihak lain." Ujar Rian. 


Rian' putera Kedang Buyasuri ini, menaruh harapan besar kepada awak media bahwa Kemakmuran, Kesejahteraan, kebahagiaan, merupakan impian semua orang apabila sektor kesehatan itu terjamin. Dan hal tersebut tidak mungkin tergapai apabila keadaan lingkungan masih kotor dan berseliweran sampah setiap tempat.  Mensana Inkor poresano ( Didalam tubuh yang sehat terdapat pula badan yang sehat) harus di wujudkan dalam kehidupan bermasyatakat dengan alam laut khususnya.


(Sudarjo/Red)