Notification

×

Akibat Perubahan Iklim NTT, Masyarakat Desa Umaleu Krisis Ketersediaan Air Bersih

Senin, 22 Januari 2024 | Januari 22, 2024 WIB

desa_umaleu_leuwutung
Foto: Pantai Desa Umaleu (Leuwutung) Lembata (Dok. Syam/ matalinenews)

MATALINENEWS, KUPANG
- Dampak dari abrasi pantai dan perubahan iklim di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) kini mulai dirasakan oleh masyarakat pesisir Desa Umaleu (Leuwutung). 


Pergeseran garis pantai ke darat akibat ombak besar dan angin kencang di wilayah pesisir pantai Umaleu membuat sumber air bersih yang menjadi kebutuhan rumah tangga sulit didapatkan selama musim hujan.


Masyarakat desa Umaleu kampung Leuwutung merasakan dampak langsung dari pergeseran garis pantai yang tiap tahun terus ke darat. Hal ini mengakibatkan sumber mata air di pesisir pantai leuwutung tertimbun pasir dan banyak sumur air yang terkontaminasi air laut (asin). 


Salah seorang warga Desa Umaleu Kampung leuwutung ibu (Habiba Gilo) ketia dimintai keterangan, ia menyampaikan bahwa, untuk saat ini mereka sangat membutuhkan Sumber Air Bersih.


"Kami warga masyarakat Umaleu terkhusus warga kampung Leuwutung sangat membutuhkan sumber air bersih". ujar Habiba


Selain itu dirinya menjelaskan bahwa, mereka saat mengandalkan sumber air bersih yang dijual dengan satu drom sepuluh ribu rupiah. Dalam satu Minggu, mereka menghabiskan sekitar 200 ribu bahkan sampe 300 ribu hanya untuk membeli air bersih. Semntara kondisi ekonomi, mereka hanya bersandar pada lahan pertanian semata. 


Ia berharap adanya sentuhan pemerintah dalam membantu kebutuhan air bersih untuk warga Umaleu terkhusus di kampung Leuwutung.


"Jumlah penduduk 1000 lebih jiwa di Desa Umaleu sekitar 70 persen masyarakat membutuhkan air bersih sebagai kebutuhan dasar rumah tangga. Hal ini juga menyebabkan tingkat pengeluaran ekonomi jauh lebih besar dibandingkan pemasukan masyarakat di kampung Leuwutung Desa Umaleu." pungkasnya


Selain itu, Pemuda Desa Umaleu, Nurzaman Damanhuri juga menuturkan bahwa untuk menghadirkan air bersih sudah masif dilakukan baik melalui musyawarah desa maupun Musrenbang Desa. Namun faktanya hingga hari ini masyarakat di desa Umaleu kesulitan mengakses air bersih.


Dia berharap ada sentuhan dari Pemerintah sesuai amanat konstitusi bahwa segala kekayaan alam yang ada di Bumi Indonesia dikelola dan dipergunakan untuk kemaslahatan Masyarakat Nusa dan Bangsa. Namun sejak Indonesia merdeka kami selaku warga masyarakat di Desa Umaleu belum sepenuhnya merdeka, terbuktinya hingga hari ini kami masih kesulitan air bersih.


(Syam)