Notification

×

MPM Muhammadiyah Gelar Workshop Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat Desa Tliu

Sabtu, 20 Januari 2024 | Januari 20, 2024 WIB

air_bersih_desa_tliu
Foto: Workshop Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat Desa Tliu

MATALINENEWS, KUPANG
– Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,  PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia,  Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur (NTT) gelar acara sosialisasi program pengelolaan air bersih berbasis masyarakat(PAMSIMAS) desa Taliu kecamatan Amanuban Timur kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) pada pada, Senin (15/01/2024) yang lalu.


Kegiatan yang melibatkan 30 peserta ini,  laksanakan di ruang kelas SD Muhammadiyah desa Tliu Amanuban Timur tepat pukul 14.00 sampai 16.30 (WITA).


Selain sambutan oleh MPM PWM NTT dan PCM Amanuban Timur, kegiatan ini juga menghadirkan Fransika Rambu (Koordinator Bidang Change Plan NTT) sebagai Narasumber.


Dalam pemaparan materi, Fransika tidak hanya menjabarkan tentang pemanfaatan air minum, namun juga memberikan solusi agar masyarakat desa Tliu dapat memilihara air sebagai sumber kehidupannya.


Dia menjelaskan bahwa, air  merupakan sumber utama kehidupan manusia,  paling dibutuhkan manusia rata-rata 60 liter satu orang per hari. masyarakat harus mencukupi kebutuhan akan air dan mengkonsumsi air yang berkualitas baik agar bisa  mendapatkan penghidupan yang layak.


Selaim itu, sistem pengelolaan air bersih harus mempertimbangkan,  pemilihan lokasi yang tepat, pembangunan infrastruktur yang tepat, penyaluran atau distribusi air harus tepat dan mempertimbangkan dampak lingkungan, pemanfaatan air untuk mendukung kesehatan, sanitasi dan ekonomi masyarakat serta pemeliharaan  harus secara  partisipatif masyarakat.


Menurutnya, masih kurangnya pemahaman beberapa kelompok masyarakat bahwa pengelolaan air di desa Tliu sifatnya kerjasama antar masyarakat penerima manfaat air. Sehingga diharapkan harus adanya diskusi terbuka antara tim pengelola air bersih MPM PWM NTT ( tim pengelola air Desa Tliu yang dibentuk PWM NTT dan pemerintah desa)  masyarakat penerima manfaat air bersih.


Selain itu, ada beberapa masyarakat masih mempersoalkan hukum adat yang harus diterapkan dalam pembangunan dua sumber mata air yang dikelola, baik dari pihak pemerintah desa maupun dari pihak MPM PP Muhammadiyah. Sehingga diharapkan  pemerintah desa segera melaksanakan pertemuan adat tingkat desa untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam mempersatukan dua sumber mata air dalam satu bak penampung.


"Masyarakat juga tidak menginisiasi  perbaikan infrastruktur air, apabila terjadi kerusakan yang mendasar, sehingga diharapkan masyarakat harus menjaga dan merawat infrastruktur yang sudah ada secara bersama." Tegas Fransika Rambu.


Dia juga berharap pemberdayaan harus melibatkan masyarakat desa penerima manfaat air,  adanya biaya operasional instalasi pengelolaan air berdasarkan aturan yang disusun Pemerintah desa Tliu.


"Air adalah kehidupan, perlakuan dengan benar karena tidak ada air, kehidupan akan bisa terganggu mulai dari faktor ekonomi sampai dengan kesehatan." Ujarnya


Adanya air ini, agar kita bisa hidup lebih baik, kita juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga serta tidak gampang terserang penyakit serta  sanitasi yang baik.


"Untuk menjaga air agar tetap stabil atau tetap tersedia,  masyarakat harus memperlakukan atau melaksanakan konservasi air dengan cara menanam pohon yang mampu menampung air,  sehingga kehidupan dapat terjaga." Pungkas Fransika Rambu (Koordinator Bidang Change Plan NTT).


Diketahu, total jumlah kepala keluarga (KK) saat ini, 240 dan penerima pemanfaatan air bersih sampai hari ini ada  36 KK. 


Masyarakat pada dasarnya merasa senang dengan adanya sumber air, dan adanya informasi tambahan bagaimana memelihara sumber air yang ada.


"Pada dasarnya kami merasa senang dengan adanya sumber air, dan adanya kagiatan ini sebagai informasi tambahan bagi kami bagaimana memelihara sumber air yang ada." pungkas Abdul Qadir Lenamah (Ketua PC Muhammadiyah Amanubam Timut TTS)


(Fathur)