Notification

×

Estetik Paduan Seni dan Moderen Panggung Perlombaan PHBI di Lembata

Senin, 08 April 2024 | April 08, 2024 WIB

panggung_hari_raya_phbi_omesuri_lembata
Foto: Panggung Perlombaan Menjelang 1 Syawal 1445 H

MATALINENEWS, KUPANG
-  Panitia Hari Besar Islam ( PHBI) Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata, melalui pencabutan lotre jatah masjid, menghasilkan  Masjid Mutiara Desa Leubatang Kecamatan Omesuri menjadi tuan rumah, dalam menyongsong perayaan 1 Syawal 1445 Hijriyah. 


Perayaan  berlangsung tiga hari sejak tanggal 08 hingga 10 April 2024 tersebut mengusung tema" Spirit toleransi untuk membangun, sebuah ikhtiar menghidupkan kesadaran kemanunggalan"


Dengar jumlah peserta 19 Masjid dan Madrasah yang menyebar diseluruh Kecamatan tersebut. 


Perlombaan berangsung hari ini Senin (08/04) usai pembukaan. Peserta akan hadir dan tampil diatas panggung yang cukup menarik perhatian pengunjung serta media sosial tersebut, karena panggung kolaborasi antara seni klasik dan moderen ini, berasal desainer dan buah tangan Ibrahim Iskandar, S. Ars, yang di kerjakan sejak sebulan yang lalu, hingga finishing kemarin. 


Pantauan awak media pada kesempatan itu, ternyata sangat luar biasa, berbentuk cangkang kerang dewasa, yang menganga tanpa penyanggah. Atap alang -alang yang  alamiah tersebut, berpadu padan dengan ukiran gabus berbentuk segi tiga bersusun dalam cangkang tersebut, berhias lampu kecil berwarna, semakin menambah suasana romantis ibarat cangkang kerang tengah memproduksi butiran mutiara didalamnya. 


Perpaduan yang sangat bersyarat ini, ibarat panggung konser ibukota, yang mengilhami sejuta rasa dalam persaudaraan. 


Cangkang kerang dewasa ini adalah makna filosofis yang menjelaskan tentang nama Masjid Mutiara Leubatang, di wilayah pedalaman yang merupakan salah satu wilayah penyebaran agama Islam di Kedang. 


Desainer Ibrahim Iskandar,S. Ars, adalah anak tanah leubatang, yang merupakan alumni pada Universitas Muhammadiyah Makassar, melalui perenungannya menghasilkan panggung yang apik dan berkesan ini. Menurutnya untuk menghasilkan segala sesuatu butuh imajinasi, untuk meracik sebuah keadaan, sehingga saya terilhami untuk mendesain panggung dalam bentuk kerang sesuai nama Masjid dan Lapangan Mutiara tutup Baim. 


Baim nama panggilannya, didampingi oleh Sahril Surya, M. Pd, dalam tim untuk mengurusi  panggung serta teman lainnya, menghabiskan waktu sekitar satu bulan dalam pengerjaan ini. Menurut Baim lagi bahwa desain gantung tanpa penyangga ini, karena terinspirasi struktur cangkang yang tanpa penyangga, namun bagian kuda kuda menggunakan metode struktur truss dan kabel untuk menarik depan cangkang agar kokoh tutup Ibrahim.


(Darjo)