Notification

×

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Kupas Tuntas Nilai Toleransi di Lembata

Rabu, 10 April 2024 | April 10, 2024 WIB

dahlan_lama_bawa
Foto: Khotib Idul Fitri 1445 H. Kecamatan Umesuri Lembata Dr. Dahlan Lama Bawa,S.Ag.,M.Ag

MATALINENEWS, LEMBATA
- Dr. Dahlan Lama Bawa, S. Ag, M. Ag, merupakan Dosen pada Universitas Muhammadiyah Makassar dan direktur Ponpes Darul Fallah Bissaloro ini menjadi Khatib Idul Fitri 1445 Hijriyah, yang di percayakan oleh PHBI kecamatan Omesuri, untuk memberikan pesan pesan moral sosial dalam kehidupan. 


Wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan tersebut dalam khutbahnya mengangkat tema "Ramadhan Bulan Transformasi Nilai Nilai Toleransi dan Demograsi" (Tafsir Sain Bayan Konsep dan Pengaruhnya). 


Dalam mukkadimmahnya , Dahlan mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga, kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas nikmat iman, idlam dan kesehatan sehingga di pagi bahagia ini, kita semua berkesempatan untuk hadir di lapangan Mutiara Leubatang, melaksanakan shalat Id, merayakan hari kemenangan, hari raya idul fitri 1445H/ 2024 M. Lapangan yang menjadi legenda sepak bola di wilayah Ili Olong E'a Laleng, hari ini menjadi saksi sejarah  bersatunya ummat, berpadunya kalimat takbir tahmit dan tahlil, mengagungkan Asma Allah  memuji kebesarann Ilahi.


Durasi khutbah yang tidak menyita waktu tersebut, cukup memantik jamaah untuk bagaimana bersikap dan bertindak sesuai nilai nilai sosial orang Kedang yakni:


Pertama, orang Kedang sangat patuh pada nasihat yang dalam bahasa Kedang disebut "Ino neti tutu, Amo neti pau panang"agar selalu "Ingaq nute sain tauq toyeq bayan. Hal ini sejalan dengan hadis nabi yakni addinun nashiha Agama adalah Nasehat.


Kedua, orang Kedang sangat kuat akan rasa persaudaraan karena hubungan kekerabatan "Ine Ame Binen Maing" karena berasal dari satu nasab/turunan yang sama yakni Uyolewun.


Ketiga, orang Kedang itu sangat kuat dengan nilai gotong royong "Pohong Ling Holo Wali" yang dalam alquran disebut ta'awun.


Orang Kedang sangat melindungi dan menyayangi kaum perempuan atau areq binen dengan berpijak pada pesan leluhur "Ebeng Weq Boraq Weq, Roho Obaq Sobaq Sayang". itulah sebab  saat bele areq atau menikahkan anak gadis diberi hantaran berupa perlengkapan rumah tangga, terkadang diberikan sebidang tanah "Nara Homaq Moran, Bele Manuq". Hal ini bukan hanya soal kasih sayang orang Kedang, namun sejalan dengan hak warisan yang juga melekat pada setiap anak laki laki dan perempuan (Qs. Annisa ayat 12 dan 13), ungkap Dahlan dalam teks khutbah. 


Kegiatan perayaan tersebut bertindak sebagai imam adalah Masudin Abdullah, S.H, Da'i Muda Asia Muslim Charity Foundation (AMCF), dan bertindak sebagai bilal lapangan adalah Kasman Lama bawa, S. PdI Guru pada MIN 1 Lembata. 


Acara relegi tersebut dihadiri oleh ummat sekecamatan Omesuri, pada, Rabu 10/04/2024, sejak pagi pukul 07.30 hingga pukul 09.00 waktu setempat.


Penulis: Sudarjo

Editor: Panglima