 |
| Gambar: Euforia Muhamadiyah FC Menerima Piala Wanted Cup |
Penyelenggaraan turnamen besar sekelas Wanted Cup tersebut, memang bukan isapan jempol. Turnamen yang menyita perhatian publik, karena pemain dari tiap club merupakan pemain yang telah mahir bermain dan telah meraih kemenangan berulang pada masing masing team. Momentum turnamen ini Menoreh sejarah yang perlu dikenang, karena bukan hanya tim lokal Lembata saja yang berkiprah main, namun team luar seperti team dari Solor, Adonara dan Kupang pun ikut nimbrung meramaikan cabang bergengsi ini.
Wangatoa Trendy di singkat menjadi WANTED ini, adalah sebuah perkumpulan /komonitas yang ada di Ibukota Kabupaten, yang sangat luarbiasa eksistensinya. Disana mereka berkumpul dan berdiskusi menyapakati sesuatu, tanpa ada sekat perbedaan suku ras dan lain sebagainya. Nama keren tersebut terbilang semakin melejit reputasinya, karena mampu mengumpulkan berbagai club, dan upaya penyelesaian persoalan dilapangan dengan baik, keadaan aman tertib terkendali selama kegiatan itu berlangsung. Nama itu semakin familiar oleh seluruh kalangan di NTT.
Hasil pantauan awak media di laga final tersebut, sejak pertandingan hingga acara penutupan turnamen, Lapangan polres Lembata menjadi saksi sejarah lautan manusia yang berjubel rapi menyaksikan duet maut antara Kodak Fc Vs Muhammadiyah Fc, dengan pola permainan masing-masing tiem yang cukup apik, dan tidak memungkinkan dari penglihatan untuk bobol gawang, karena kedua tiem sangat matang, baik stamina maupun skill serta nilai semangat menggelora dalam mempertahankan prestise dihadapan ribuan pasang mata. Akhirnya dibabak awal perhelatan laskar sang pencerah muhammadiyah Fc mampu merobek jala kuat Kodak Fc.
Euforia kemenangan muhammadiyah baik suporter, pemain, alumni serta seluruh simpatisan, nampak terlihat usai pluit panjang dienduskan oleh sang pengadilan lapangan, sebagai alarm usai kegiatan pertandingan. Nampak pelatih Idris Ali di papah oleh sekelompok orang, sebagai ungkapan euforia saat itu. Para alumni dan simpatisan dengan sigap dan rela merogo kantung baju Masing-masing hanya sekedar memberi donor untuk air mineral dan gula gula kepada pemain. Nampak antusias penonton mengelilingi lapangan polres Lembata, menyaksikan laga akhir itu, karena penantian kemenangan dari pengisian hingga final adalah perjuangan tidak mudah, tiem harus melewati tiem yang terbilang Club neraka yang kuat, jago dalam bermain dan bernaluri.
Usai laga dan pengumuman, akhirnya Muhammadiyah Fc berhak memboyong piala bergilir ke Kota karang, serta uang pembinaan Rp. 20.000.000.- bukan piala serta uangnya, namun perjuangan ini murni mengangkat harga diri dan mempertahankan marwah muhammadiyah, sebagai tanggungjawab pemain, alumni dan simpatisan. Tentunya ini adalah awal perhelatan yang cukup menegangkan, sehingga persiapan persiapan tiem muhammadiyah sejak hari ini, harus mempersiapkan diri lebih matang lagi, karena kali berikut turnamen tentunya, tiem lawan memiliki sikap ambisius serta upaya penjegalan terhadap Muhammadiyah Fc dalam permainan pasti berpeluang terjadi.
Acara sederhana usai pertandingan nampak menyebar di WAG dan sosmed lainnya. Kehadiran alumni simpatisan maupun lainnya merupakan daya dorong utama untuk kemenangan dan proficiat kepada muhammadiyah. Semua turut hadir dan memberikan kobaran api semangat yang tinggi, karena Muhammadiyah telah mengalimnikan ribuan orang yang telah menyebar ke seluruh pelosok negeri.
Ucapan terimakasih oleh Mustan Boli dalam chating WAG alumni UMK, beliau menyapa kepada semua saudaraku dengan persiapan yang sangat singkat, kita semua dapat hadir bersama Bapak Rektor dan adik adik pemain kebanggaan kita pada acara ramah tamah sederhana ini. Bangga pernah berada di rumah ini, Muhammadiyah Kupang." tulis beliau.
Ucapan terima kasih pun datang dari pelatih (Idris Ali, M.Si.,) kepada seluruh alumni UNMUH kupang atas doa dan dukungan baik secara material dan non material. Kemenangan tiem muhammadiyah Fc adalah kemenangan kita bersama, ayah bangga punya kalian. (Sudarjo)
