Notification

×

Gelar Kegiatan Puncak Tema, TK Aisyiyah Bustanul Atfal III Kupang Perkenalkan Kearifan Lokal

Minggu, 21 Agustus 2022 | Agustus 21, 2022 WIB

tk_aisyiyah_bustanul_atfal_3
MATALINENEWS.COM | KUPANG-- Sebagai sekolah penggerak, satuan pendidikan wajib menanamkan jiwa Pancasila dalam diri siswanya. Seperti dilakukan Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Atfal III Kupang, melalui Kegiatan Puncak Tema,  penguatan projek profil pelajar pancasila (P5), Mengangkat tajuk “aku anak indonesia, bae sonde bae flobamora lebe baik”.

Seluruh warga sekolah,baik  guru, komite sekolah, dinas pendidikan dan kebudayaan kota Kupang, pengawas, pimpinan aisyiyah ditingkat wilayah hingga cabang, karyawan, siswa, dan orang tua siswa, bahu-membahu dalam membentuk siswa Pancasilais. Sesuai amanat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), yang telah merumuskan enam Profil Pelajar Pancasila.


“Kegiatan ini kami mengambil tema tentang budaya, untuk memperkenalkan pakaian tradisional nusantara, makanan nusantara dan kesenian nusantara yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur, ungkap Kepala Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Atfal III Mandasia Samsudin pada, Sabtu (20/08/22).


Mandasia berharap, melalui kegiatan ini dapat membangun kolaborasi dengan orangtua murid dalam mensukseskan program- program yang ada di  TK Aisyiyah Bustanul Atfal III, dan lembaga ini mampu memperkenalkan seni budaya sebagaimana didalam 6 profil pelajar pancasila diantara salah satunya yaitu berkebinekaan global.


"Melihat kegiatan ini, kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang apresiasi kepada satuan pendidikan  TK Aisyiyah Bustanul Atfal III yang berhasil menjadi sekolah penggerak, dari 6 sekolah penggerak di kota kupang. Dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal III sudah melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan sekolah penggerak, diantaranya implementasi kurikulum  dan hari ini adalah puncak tema yang sudah dibuat" Ungkap KABID PAUD & PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Kupang Ros Detan,S.Pd hadir juga pada acara (20/08).


"Kami berharap sekolah penggerak ini mampu menghasilkan sesuatu keunikan yang menjadi ciri khas dari lembaga ini, selain memperkenalkan pancasila, sekolah ini juga mampu mempromosikan kearifan local" tutupnya (Fathur)