MATALINE NEWS.COM II KUPANG— Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali mengirim calon mahasiswa pada perguruan tinggi Nahdlatul Ulama (NU) melalui program beasiswa kurang mampu.
Program beasiswa dari Pengurus Pusat PERGUNU merupakan program beasiswa yang diperuntuhkan bagi calon mahasiswa yang berlatar belakang orangtua tidak mampu dan juga bagi kader Nahdliyin, dengan harapan adanya peningkatan sumberdaya manusia (SDA) di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepada media matalinenews.com, Ketua PERGUNU NTT (Rifai Batawi) menjelaskan bahwa, Indonesia timur memang mengalami keterblakangan dalam dunia pedidikan, oleh karena itu PERGUNU NTT akan memaksimalkan ruang yang diberikan saat ini.
“Setiap tahun PERGUNU NTT merekomendasikan 30 sampai 60 orang dari seluruh kabupaten yang ada di Nusa Tenggara Timur untuk melanjutkan kuliah Strata satu (S1), Strata dua (S2) dan juga Strata tiga (S3)” terang Rifai
Dirinya juga menjelaskan bahwa, selain memenuhi kualitas induvidu dalam hal akademik, kami juga berharap nantinya, mahasiswa ini bisa berkontribusi untuk organisasi Nahdlatul Ulama secara utuh, dan terlibat dalam peran sosial keagamaan sehingga ruang kemaslahatan dapat kita sinergikan secara bersama.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Alor (Latif Daka) menyampaikan bahwa, melalui program beasiswa ini, PC NU Kabupaten Alor merasa terbantukan lewat pendidikan.
"Calon mahasiswa yang kami akomodir ini adalah, selain lemah ekonomi, juga punya kemauan yang tinggi. Dan kami berharap kedepan PERGUNU semakin baik dan lebih professional lagi" pungkas latif.
Selain itu salah satu orangtua calon mahasiswa beasiswa (Mustapa Kiang) menyampaikan rasa bangga,sebab melalui PERGUNU, anak- anaknya bisa melanjutkan kuliah.
Mustapa berharap kedepan PBNU lebih maksimal lagi memperhatikan warga yang berada di plosok Indonesia seperti kami.
Selain itu, Yanto Minggele selaku generasi muda Alor yang berdomisili di Kupang, dalam silaturahmi bersama calon mahasiswa Alor, 'Yanto menyampaikan bahwa, kita keluar dari mulut kumbang tinggalkan kampung halaman harus kembali dalam keadaan sukses.
"Untuk menggapai semua itu, kuncinya ada tiga, petama harus punya tekad, kedua punya kemauan dan yang ketiga harus fokus dalam mencari ilmu pengetahuan" tutup Sufyanto (Red/Tur)