MATALINENEWS.COM | LEMBATA - Sekolah Dasar Negeri SDN Leuwalang kecamatan Omesuri kabupaten Lembata gelar acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 60 di Aula SD Negeri Leuwalang pada hari, Selasa (01/11/2022)
Hadir dan merayakan kegiatan HUT, sekaligus mengenang napak tilas awal mula berdirinya SD Negeri Leuwalang pada 1962 silam, Kepala desa Peusawa Bruno Boli, S.Pd, Kepala desa Walangsawa di wakili oleh kaur keuangan Ridwan Akbar, Alumni SDN Leuwalang Ridwan Weleng, S. Pd, SD, tokoh pendiri sekolah Musa Manaf Leutuan, Imam Masjid Arahman Peusawa Saidin Pati Belalawe, Imam Masjid Al- Jihad Walangsawa Hafid Abdullah, ketua komite SD Negeri Leuwalang Abdullah Awang, ketua panitia pelaksana Leonardus Ledo dan ketua Dewan Stasi Bartholoneus Walangsawa Bernadus Kuleng, Para orang tua siswa, para guru dan kepala sekolah, remaja masjid dan OMK setempat
Dalam sambutan, kepala Sekolah Abdullah Arshad Raha, S. Pd., mengajak para stakeholder untuk melihat lebih dekat sekolah ini, mari kita wujudkan mutu pendidikan dan lingkungan yang bersahabat sesuai tema central kali ini.
"Mari kita gandeng tangan dan bersinergi menjaga ketentraman dan kenyamanan lembaga pendidikan ini." Pungkas Arsyad
Selain itu ketua komite (Abdullah Awang)menyampaikan bahwa, lembaga pendidikan ini milik kita bersama, maka dimohon kerja sama kita semua, untuk mewujudkan mutu pendidikan secara kualitas maupun kuantitas
"Selesai ini, ada daftar list yang akan diedarkan untuk kita semua, bisa menulis apapun dengan iklas baik berupa finansial maupun material yang bisa kita berikan kepada lembaga ini, demi terjawab pagar sekolah yang masih tersisa." Tutupnya.
Ceremony sederhana ini berakhir dengan baca doa bersama berupa yakni doa secara islam oleh imam masjid arahman Peusawa dan Aljihad Walangsawa, begitupun doa dari ummat Katholik yang di pandu oleh ummat katholik setempat. Usai ritual doa bersama tersebut, dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun, dan istrahat makan siang. Acara pun di tutup dengan hiburan dan berupa tarian dan pembacaan puisi oleh siswa dan siswi dari kelas II hingga kelas VI dengan bunyian gong gendang dan musik sound system. (Sudarjo)