Notification

×

Konflik Tanah Besipae, Warganet Prihatin dengan Utusan Pemprov

Senin, 14 November 2022 | November 14, 2022 WIB

sengketa_tanah_besipae_terbaru
Foto. Istimewah


KUPANG - Konflik tanah Besipae di Timor Tengah Selatan (TTS) masih terus berlanjut. 


Kembali memanas setelah pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan penertiban dengan membongkar atau meruntuhkan rumah warga Besipae pada, Kamis (20/10/ 2022) lalu. 


Dalam unggahan  Vidio di Chanel YouTube detik malaka pada (22/10) dengan durasi waktu 8: 34 menit, memperlihatkan seorang pria berbadan gemuk (besar) perwakilan warga setempat beradu argumentasi dengan perwakilan pemerintah provinsi NTT. 


Diketahu mewakili Pemerintah Provinsi NTT merupakan Kepala Badan Pendapatan dan Aset daerah NTT, Alex Lumba (baju biru) dan mewakili Warga Besipae merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) TTS, Yerim Yos Fallo (baju hitam). 


Dalam dialog yang berlangsung sekitar 8: 34 menit itu, ada dua hal yang menyita perhatian, yakni pernyataan Ketua Pospera TTS yang sangat mencerahkan penonton tentang arti kemanusiaan, dan juga gaya pejabat Provinsi yang seperti meremehkan lawan bicaranya. 


Nampak pembicaraan pada Vidio tersebut Yerim meminta Pemerintah Provinsi untuk membuka ruang dialog, agar konflik ini tidak berkepanjangan. 


Kepala Badan Pendapatan dan Aset daerah NTT, Alex Lumba (baju biru) yang mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) mendapatkan sorotan warganet, lantas sikap dan gayanya yang dinilai tidak sopan dan tak pantas serta terkesan angkuh dalam menghadapi warga yang juga merupakan masyarakatnya sendiri.


Paulus Mone, salah satu warganet, dalam komentarnya ia menyampaikan kepada pemerintah agar mengutuskan orang yang mampu berargumentasi, tahu adat istiadat dan jangan mengirim utusan yang tidak tahu kronologi kejadian perkara.


"Pemprov jangan utus orang yang tidak tahu omong dan harus tahu adat. Jangan suruh orang bingung omong tidak tahu kronologi," komentar Paulus Mone dalam Unggahan Vidio


Selain itu, Namo Edupatner dalam komentarnya ia juga menyampaikan bahwa, sagat prihatin dengan utusan Pemprov yang terlihat sangat bodoh didepan masyarakat. 


Selain komentar ia juga memberikan semangat kepada Yerim Yos Fallo, yang mewakili masyarakat dalam argumentasi. 


Dan ia menilai pemerintah memanfaatkan jabatan untuk menindas masyarakat kecil. 


"Saya sungguh prihatin dengan pemprov yang terlihat sangat bodoh didepan masyarakat. Semangat terus kakak yang sudah mewakili masyarakat," ujarnya


"Pemerintah terlalu memanfaatkan jabatan untuk menindas masyarakat kecil," pungkas Namo dalam komentar vidio yang di unggah oleh detik malaka pada (22/10). 


Selain komentar yang disampaikan, warganet juga memberikan motivasi semangat kepada Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) TTS (Yerim Yos Fallo) yang sudah membela Masyarakat TTS. (Red