Notification

×

Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, IMM Kota Kupang: Gubernur Fokus Dulu Sarprasnya

Kamis, 02 Maret 2023 | Maret 02, 2023 WIB

sekolah_jam_5_pagi
Foto: Istimewah

KOTA KUPANG
-- Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat menginstruksikan agar siswa SMA masuk sekolah pukul 5 pagi waktu setempat viral di media sosial. Instruksi itu disampaikan Viktor dalam agenda pertemuan bersama kepala sekolah pada Kamis, 23 Februari lalu.


Kebijakan tersebut heboh publik dan banyak mendapat keritik dari kalangan masyarakat dan mahasiswa, mereka menilai kebijakan tersebut tidak berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan di NTT. 


Jika keinginan Gubernur NTT mengeluarkan kebijakan tersebut semata- mata untuk memperbaiki kualitas pendidikan di NTT, seyogyanya Gubernur terlebih dahulu memperhatikan kualitas dan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di setiap sekolah di NTT." Ungkap Zinedine Zidane Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Kupang pada media ini Kamis, 02/23.


Ia juga menjelaskan bahwa tenaga pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di NTT, mereka seharusnya lebih di perhatikan, dalam upaya peningkatan mutu di sekolah NTT yaitu dengan menaikkan gaji mereka, terkhususnya para guru-guru honorer, agar dapat meningkatkan etos kerjanya sehingga pendidikan di NTT bisa mencapai kualitas pendidikan yang bermutu tinggi.


"Sarana dan prasarana (sarpras) juga harus di perhatikan, sebab sarpras merupakan penunjang penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di NTT."ujarnya


Di NTT " sambung peria asli Lembata"  masih banyak sekali sekolah-sekolah yang Sarpras nya masih belum memadai atau bisa di bilang sangat tertinggal jauh sekali terkhususnya sekolah-sekolah yang berada di daerah-daerah pelosok, dan juga soal pendidik dan tenaga kependidikan nya yang masih kurang jauh sekali dari harapan.


"Bagaimana bisa kita menjawab amanah dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, sedangkan kita tidak melihat pada masalah substansinya melainkan pada masalah yang bukan subtansinya." tegasnya


Ia juga menduga kebijakan yang di keluarkan ini semata- mata untuk menaikkan citra Gubernur NTT VBL untuk pemilu 2024 nanti atau kebijakan ini sebagai sala satu upaya untuk mengalihkan isu Pubabu Besipae yang belum di selesaikan oleh pemerintah NTT. 


"Jika seperti itu pemerintah bukan lagi hadir sebagai jalan tengah  nya masyarakat melainkan sebagai alat pemuas kebutuhan para elit." pungkas Zinedine Zidane


(Ril/Jid)