Notification

×

Seorang Guru Asal Lembata, Mengalami Trauma Berat Setelah Di Hajar Di Kabupaten Ende

Kamis, 23 Maret 2023 | Maret 23, 2023 WIB

petrus_beu
Foto: Petrus Beu, S. Pd korban pemukula (Dok. Sudarjo)
LEMBATA - Entah apa persoalan ataupun perselisihan apa, sehingga membuat seorang Guru asal  Desa Loyobohor Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur mengalami Trauma berat setelah di hajar di Ende.

Petrus Beu, S. Pd adalah korban pemukulan yang hingga hari ini masih mengalami Trauma yang cukup  membuat perhatian warga maupun media untuk bisa berkimonikasi dengan korban, namun korban belum bisa di dapatkan langsung untuk komunikasi, karena menurut salah satu keluarganya korban Hendrikus Ledo bahwa Bongsu Beu sapa hari harinya, belum bisa di ganggu, menurut Hendrikus Beu butuh istrahat yang cukup untuk pemulihannya.

Pertemuan awak media dan pihak keluarga terjadi hari Rabu, 22/03/2023 pukul 16.00 waktu setempat, ingin bertemu dengan korban namun tidak di ijinkan karena alasan korban lagi istrahat.

Menurut Mikael Douq yang merupakan kakak sepupu korban mengisahkan peristiwa penjemputan korban dari Larantuka ke Lewoleba. Memang saya lihat Bongsu Beu punya muka lebam dan agak pincang jalanya, karena kaki kiri serta kanannya bengkak, ungkap Mikael, lanjut Dia saat kami ke larantuka keluarga di sana menghendaki harus dua sampai tiga orang yang menjemput korban, karena ia sering marah tak beralasan, sehingga kami harus benar benar menjaganya ungkap Mikael. Setelah korban sampai pelabuhan Larantuka helem yang di gunakan tetap berada dikepalanya, karena korban takut dan trauma kepada orang yang memukul dan mengejar tutup Mikael.

Media belum bisa menggali lebih dalam yang melatari peristiwa tersebut, karena Ia ( Korban) belum bisa kita hubungi. Menurut Beatus Bala yang adalah om dari korban ia menyampaikan bahwa keadaan rasa takutnya berlebihan, dan ketika berada di banyak orang atau sendirian ia sering bilang " Itu mereka sudah datang " Mari kita lari ungkap Beatus.

Pertus Beu, S. Pd adalah alumni Universitas Muhammadiyah Kupang, jurusan Biologi. Awal mula setelah wisuda ia ngabdikan dirinya di SMP Don Bosco Aliuroba, setelah beberapa tahun ia putuskan untuk ikut istrinya yang juga Guru di Kabupaten Ende, menetap dan mengajar di sana.

Kejadian di Ende dari media belum bisa terungkap karena korban masih trauma. Sehingga awak media hanya bisa mewawancarai keluarga dekatnya, dari penjemputan dari Larantuka ke Lembata, untuk kejadian dan peristiwa korban hingga ke latantuka media belum dapatkan sumber yang terpercaya.

Saat ini korban ada di rumah keluarganya Desa Roho Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata. Semoga saudara Korban segera pulih dan bisa mengungkapkan peristiwa tersebut.
 

(Sudarjo/Red)