Notification

×

Kehidupan Moderasi Beragama di Desa Pada Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata

Senin, 17 Juli 2023 | Juli 17, 2023 WIB

desa_pada_lembata
Foto: Istimewa

MATALINENEWS, LEMBATA- Moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan baik di tingkat lokal nasional maupun global. 


Pada wilayah kecamatan Nubatukan dengan kultur masyarakat yang dinamis serta keberagaman suku budaya dan agama menunjuk desa Pada menjadi kampung moderasi beragama. 


Desa Pada sendiri merupakan desa yang miliki umat beragama yang variatif sehingga tidak salah jika memilih desa Pada sebagi kampung moderasi beragama, keragaman umat yang variatif tidak lantas menjadi penghalang untuk hidup rukun dan damai, saling menghargai dan menghormati satu sama lain. 


Dasa Pada yang menjadi pencotohan merupakan bukti nyata akan kekuatan saling menghormati, membangun dialog kerja sama antar komunitas keagamaan yang berbeda.


Karolus K Lamawato menyampaikan bahwa di desa Pada ada 13 komunitas suku, bahkan di Pada sendiri semuanya pendatang baik dalam negri maupun dari luar negri. 


Karolus juga menyampaikan bahwa kehidupan mereka dalam membangun keragaman  sangatlah baik.


Hidup di desa Pada dimulai sejak tahun 2000 dengan masyarakat berbagai latar belakang, baik suku maupun agama semuanya ada di desa Pada ini.


"Kalau agama kita ada beberapa agama yang hidup saling berdampingan, tapi kita di Pada hidup bersama dan sadar akan hukum sehingga tidak menyinggung satu sama lain."ujar dia


"Di desa Pada sendiri hidupnya aman dan damai dengan melihat realitas kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, seperti saling membantu bahkan sebagai panitia pembangunan Masjid ataupun Gereja Abdullah." ungkap  Abdullah Timuloba sala satu tokoh adat desa Pada.


Selain itu Yohanes Kia Lerek yang merupakan Tokoh Agama Kristen Protestan juga mengisahkan bahwa Gejolak Timor-Timor dan Ambon dahulu, Pada di tetapkan sebagai desa Resetlemen, pemukiman kembali pengungsi Timor-Timor dan Ambon sehingga waktu itu kami di datangi oleh camat Nubatukan yaitu pak Ibrahim Begu dengan pejabat Bupati Piter Boli Keraf meminta kami masyarakat lokal untuk menempatkan Resetlemen yang ada di desa Pada. 


"Jadi Resetlemennya itu namanya Resetlemen lebewala yang ada di Pada."ujarnya


Dia berhadap pimpinan- pimpinan agama selalu membuka diri, sehingga kita melakukan komunikasi atau diskusi terkait dengan kegiatan yang membuat kita menjadi tidak kaku.


Mikhael Bala tokoh agama katolik ini juga mengatakan bahwa kami umat beragama Katolik di paroki ini dengan berbagai macam kepengurusan sampai di tingkat kbd sangat mendukung program ini untuk dilaksanakan di desa Pada. 


"Harapan saya partisipasi dan kerjasama umat perlu kita tingkatkan sebagaimana layaknya kegiatan saat sekarang ini". Pungkas Mikhael.


Hudani Abdul Kadir, S.Pd. SD selaku tokoh agama  Islam desa Pada juga menjelaskan bahwa untuk kampung moderasi beragama, saya rasa pada sangat cocok selain kehidupan masyarakat yang beragam dan kondusif.


"Pada terdiri dari semua entnik, dimana untuk menyatukan semuanya, itu butuh pengertian yang mendalam."pungkas Hudani


(**/Jid)