Notification

×

Kesulitan Internet, Siswa MIS Tamalhaur Lembata Berjalan Kaki 5 Km Demi Mengikuti Simulasi KSM

Sabtu, 08 Juli 2023 | Juli 08, 2023 WIB

mis_tamalhaur_lembata
Siswa MIS Tamalhaur juga mengikuti simulasi serentak yang di laksanakan di seluruh Lembata, baik Madrasah Negeri maupun Swasta di bawah Kemenag. (MatalineNews.com / Sudarjo)

MATALINENEWS.COM, LEMBATA- Kompetensi Sains Madrasah (KSM) yang dilakukan dua tahap yakni tahap simulasi dan inti. Tahap simulasi ini di wajibkan masing masing tempat dilakukan untuk memenuhi tahapan inti yang berselang beberapa hari kedepan. 


Tanpak siswa MIS Tamalhaur juga mengikuti simulasi serentak yang di laksanakan di seluruh Lembata, baik Madrasah Negeri maupun Swasta di bawah Kemenag pada, Jumat 07/07/2023.


Sementara kegiatan inti akan digelar pada senin (11/07) mendatang bertempat di MTsN 2 Lembata. 


Kegiatan uji coba ini bagi Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tamalhaur, yang terletak di ujung Timur Kabupaten Lembata, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Alor ini sangat sulit dalam hal melakukan kegiatan berupa online seperti hal ini.  Karena tempat tersebut selain akses jalan masuk yang masih sulit, di tambah lagi dari sisi jaringan listrik maupun jaringan internet. Sehingga ada kebutuhan mendadak dalam pengiriman data yang membutuhkan jaringan internet, maka harus menuju tempat tempat tertentu untuk akses jaringan internet. 


Seperti yang dilakukan oleh siswa dan siswi serta guru pembimbing MIS Tamalhaur, mereka  harus menuju simpul signal agar kegiatan simulasi bisa berjalan dengan baik. 


MIS Tamalhaur dengan empat orang siswa Hasanudin        Patu Rahman, Suci Muh. Ali, Muhammad Manggis, dan Dimyati Jalid, dengan seragam merah putih menyusur alam Tobotani yang tandus dan terik yang mulai menyengat menuju pantai untuk bersimulasi. 


Jaringan hanya sekitar termpat tersebut, bila bergeser maka akan nampak tertulis di layar HP Jaringan Terputus. Jaringan itupun di asup dari pulau seberang yakni Kabupaten Alor. 


Keempat siswa tersebut dengan peluh keringat bersama guru pendamping Lauda Husen, S. Pd, berjalan kaki sejauh 5 (lima) Km dari sekolah, dengan beberapa media berupa laptop dan alat bantu lainnya. Kegiatan yang di laksanakan sejak pagi tersebut  berjalan dengan baik tanpa kendala apapun. 


Kepala Madrasah Ilias Ali, S. Pd, terkait simulasi tersebut Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya kami ingin ke ibukota Kecamatan dengan jarak tempuh 14 Km tersebut, namun pertimbangan di Kecamatan juga jaringan cukup parah sehingga kami putuskan simulasi tetap disini, apalagi kendala transportasi dan lain sebagainya. 


Alumni UT ini juga menegaskan bahwa, ia tetap berupaya untuk membimbing dan mengarahkan peserta demi tuntutan pendidikan di Negeri ini, persoalan jaringan tidak pernah membuat kami patah arang perjuangan, namun kami tetap bangkit dari duduk, dan menatap masa depan yang lebih gemilang


"Mendidik anak bangsa di timur matahari Desa Tobotani saya akan merubah makna duduk menangis sesuai nama Tobotani (Lamaholot) menjadi berdiri dan tertawa, karena pendidikan butuh kerja sama, sama- sama bekerja, tanggungjawab, luwes, aktif dan inovatif, agar Tamalhaur juga sama sejajar dengan Madrasah lainnya." tutup Ilias. 


Tempat ini di tahun 2022 telah di bangun tower bakti aksi, namun hingga kini belum di manfaatkan. Sehingga di tempat ini akses internet sangat sulit, bila kebutuhan mendesak terkait online maka harus bergeser jauh untuk bisa mengakses.


Semoga fasilitas yang tersedia dapat di manfaatkan demi kemaslahatan masyarakat umum yang merata. 


(Darjo/Red)