Penulis: Jailani Tong (Wakil Ketua PWPM NTT) |
MATALINENEWS.COM, KUPANG- Menanggapi Keikutsertaan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur (Suhardin Anas) dalam seleksi anggota BAWASLU Kab. Kupang periode 2023-2028.
Berikut pandangan saya dalam konteks organisasi.
Pertama, sebagai bagian dari pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur, tentunya saya memberikan dukungan penuh secara moril atas keikutsertaan pak Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur dalam seleksi anggota BAWASLU Kab. Kupang periode 2023-2028 yang telah dimulai sejak 29 Mei 2023 (pendaftaran).
Kedua, menjadi suatu kebanggaan yang sangat luar biasa bagi saya khususnya dan Pemuda Muhammadiyah se-NTT pada umumnya, jika, nantinya Allah takdirkan pak ketua PWPM NTT menjadi anggota BAWASLU Kab. Kupang periode 2023-2028.
Ketiga, secara pribadi, saya mengajak kepada seluruh Pemuda Muhammadiyah se-NTT berikut dengan ORTOM Muhammadiyah untuk mendoakan dan memberikan dukungan secara moril kepada pak ketua PWPM NTT dalam mengikuti seleksi tersebut, serta kita semua berharap agar hasil seleksi tes psikologi yang telah dilakukan pada 3 Juli 2023, beliau termasuk salah satu peserta yang mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti tahapan selanjutnya yaitu tahapan tes kesehatan. (hasil tes psikologi, sesuai jadwal akan diumumkan pada 10-11 Juli 2023).
Keempat, jika pak ketua PWPM NTT nantinya terpilih sebagai salah satu anggota BAWASLU Kab. Kupang periode 2023-2028, maka dengan sendirinya harus MENGUNDURKAN DIRI, hal ini berdasarkan UU yang berlaku dan berdasarkan surat PENGUNDURAN DIRI yang telah dibuat dan ditandatangani oleh seluruh calon, saat pertama kali mengumpulkan BERKAS administrasi termasuk pak ketua PWPM NTT.
Kelima, bagi mereka yang terpilih sebagai anggota BAWASLU periode 2023-2028, nantinya akan DILANTIK sekitar (Agustus/September 2023), hal ini mengingat PEMILU sudah di depan mata.
Keenam, setelah pelantikan selesai, maka seluruh anggota BAWASLU akan diperhadapkan dengan pengawasan PEMILU 2024 yang hanya terhitung beberapa bulan kedepan.
Ketuju, sebagaimana pada poin KEEMPAT, maka pak ketua PWPM NTT, secara organisasi tidak lagi menjabat sebagai KETUA, sebab, yang bersangkutan telah MENGUNDURKAN DIRI, berdasarkan surat yang telah dibuat dan ditandatangani serta merujuk pada aturan yang berlaku.
Kedelapan, jika hal ini terjadi, sebagaimana pada (poin KETUJU), maka Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah NTT mengalami kekosongan kepemimpinan, walaupun di Muhammadiyah pada umumnya menganut sistem kolektif kolegial.
Kesembilan, jika terjadi (kekosongan kekuasaan), tentunya akan berdampak pada PWPM NTT (secara organisasi) serta keberlangsungan jalannya MUSYWIL Pemuda Muhammadiyah NTT yang membutuhkan cukup banyak biaya.
Hal ini sangat penting untuk disampaikan, mengingat beberapa hal:
Pertama, Ketua memiliki peran penting dalam melaksanakan MUSYWIL, sebab dalam pelaksanaan sebuah kegiatan, yang dicari adalah ketuanya sebagai penanggungjawab baru lainnya.
Kedua, jika Allah takdirkan pak ketua PWPM NTT, menjadi anggota BAWASLU, maka yang bersangkutan sudah pasti tidak akan terlibat secara langsung dalam pelaksanaan MUSYWIL atau dalam istilah lain (cuci tangan).
Ketiga, saya berani menyampaikan pandangan ini, karena mengingat pak ketua mengikuti seleksi BAWASLU. Jika sebaliknya, pak ketua PWPM NTT tidak mengikuti seleksi tersebut, maka saya tidak akan beranikan diri untuk menyampaikan pandangan saya dalam kontek berorganisasi.
Keempat, silakan teman-teman PDPM se-NTT agar bisa memberikan responnya secara positif terkait dengan masalah ini.
Catatan Penting
Pertama, demi menjaga etika organisasi, pada tanggal 28 Juni 2023, hal ini sudah perna saya tanyakan secara internal di dalam group PWPM NTT dan Alhamdulillah, pak ketua PWPM NTT memberikan respon bahwa setelah seleksi ujian psikologi pada 3-5 Juli 2023 baru diadakan rapat.
Kedua, pada tanggal 05 dan 06 Juli 2023 (pukul18.43 dan 19.05) WITA, saya mencoba untuk menanyakan kembali perihal yang disampaikan oleh pak Ketua PWPM NTT, namun, beliau tidak merespon bahkan tidak membaca setiap diskusi yang ada di dalam group (bisa dicek dengan fitur info WA).
Ketiga, Jika teman-teman PDPM se-NTT merasa bahwa hal ini BUKAN menjadi MASALAH SERIUS dalam urusan organisasi, silakan untuk TIDAK DIRESPON.
Respon saya terkait masalah ini adalah bagian dari rasa CINTA dan TANGGUNGJAWAB.
Penulis: Jailani Tong (Wakil Ketua PWPM NTT)