Notification

×

Festival Budaya Uyelewun Resmi Ditutup dengan Pertunjukan Irama 1000 Musik Tatong Secara Serentak

Kamis, 17 Agustus 2023 | Agustus 17, 2023 WIB

festival_budaya_uyelewun
Foto: Pertunjukan irama 1000 musik tatong secara serentak hari ini oleh siswa (Dok.matalinenews/Darjo)
MATALINENEWS, LEMBATA - Pergelaran Festival Budaya  Uyelewun di pelataran Reklamasi Desa Balauring Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata berakhir dengan pertunjukan irama 1000 musik tatong secara serentak hari ini, Rabu, 16/08/2023.

Kegiatan akbar di musim ini, di hadiri oleh  masyarakat Kecamatan Omesuri, para Kepala Desa, Para Guru pendamping, wisatawan asing, insan pers berjubel di tenda dan meluber di sekitar area kegiatan untuk menyaksikan secara langsung tampilan kolosal alat musik yang lahir beberapa abad yang lalu tersebut. 


Kemeriahan dan kelincahan tangan para cerdik pandai dalam memainkan alat musik tersebut, terlihat cekat penuh konsentrasi hingga irama musik dari bambu tersebut membahana menembus nabastala dan mengantar baskara sunset ke peraduan. 


Ribuan siswa yang terdiri dari berbagai tingkatan yang di utus masing masing Desa tersebut memadati sebagian besar area Reklamasi dengan formasi membentuk huruf dalam kalimat "Uyelewun Lembata NTT 2023" nampak rapi tersusun bak menulis di atas lembaran kertas. Paduan motif daerah yang bervariasi menambah elok nan sejuk di pandang tak jemuh oleh netra setiap yang melihat. 


Kegiatan tersebut oleh media  nampak ramai pada dumay oleh netizen, baik pujian maupun proficiat bahkan geliat motivasi di berikan, oleh seluruh unsur, karena musik lawas tersebut baru secara kolosal di pertunjukan dalam ajang eksplor Budaya Festival Uyelewun saat ini. 


Nampak Vinsen Amuntoda  musikal adalah Desa Leuwayan tersebut, memandu dengan teriakan khas berupa pemantik kepada siswa untuk memulai gerakan memainkan musik tersebut. Kurang lebih 30 menit di mainkan dan di iringi  oleh tarian para penggemar musik, membludak berbagai antraksi hingga debu berserak tak terbendung. 


Awak media sempat mewawancarai Emanuel Apenobe selaku Kepala Desa tempat pusat alat musik tersebut, ia menuturkan dari tutur sejarah nenek moyang bahwa, alat musik ini jaman dahulu di gunakan untuk menghibur diri di kala capek dan lelah usai bercocok tanam.


Tambah Eman, di atas sebuah tempat bernama " Tuen Tubar " (Hutan Kepala), adalah tempat keturunan yang hingga ke saya menjadi 19 keturunan ungkapnya, sehingga secara akademik usia musik tatong ini telah ada sejak tahun 300 masehi tegas Eman.


"Semua kegiatan di fasilitasi oleh masyarakat Desa Leuwayan, baik pembuatan hingga latihan saya utus fasilitator untuk turun ke desa- desa dalam rangka melatih para siswa di satuan pemdidikan, memang cukup sulit dalam melatih anak anak, namun ada kemauan dan pada akhirnya hari ini kita buktikan semua pada lincah memainkannya". jelas Eman kepada media media ini (16/08).


Selain itu, Camat Omesuri Ade Hasan Yusup, S.P, dalam sambutan menyampaikan terima kasih kepada seluruh siswa dan guru, para kepala desa dan seluruh masyarakat, hari ini adalah momentum yang luar biasa, kita telah menyukseskan pergelaran 1000 tatong, sebuah kebanggan besar buat kita sebagai warga Uyelewun, karena kita telah mengangkat alat musik tradisional ini menjadi salah satu warisan budaya yang amat agung.


Ade juga mengajak masyarakat untuk berjuang agar tatong tetap mendunia


"Mari kita berjuang sehingga tatong tetap mendunia karena telah kita buktikan secara kolosal hari ini". pungkas Ade Hasan Yusuf. 


(Darjo)