Foto: Kondisi Sekolah Dasar Negeri Nait yang berada di Dusun Nait Kelurahan Oenesu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang (Dok. Matalinenews/ Istimewah) |
Sekolah yang berjarak sekitar 2 km dari ibukota Kecamatan tersebut, masih memiliki gedung darurat beratap rumbia berdinding pelepah gewang, berlantai tanah selama ini. Saat ini sekolah tersebut telah tersantuni oleh Dinas untuk menjawabi bangunan darurat di maksud, membangun tiga lokal permanen, yang hampir enam tahun di tempati siswa dan guru di bawah gedung darurat tersebut.
Sekolah yang berdiri sejak 2017 ini, memiliki 46 siswa serta 6 orang tenaga pendidik. Sekolah tersebut sangat membutuhkan penambahan guru PNS, karena dan (BOS) hampir tidak mampu memenuhi pembelanjaan sekolah, baik biaya honorer guru maupun keperluan lainnya.
Kutipan awak media pada group Warta Guru NTT, postingan akun Facebook atas nama Maxi Sanda pada group tersebut menyampaikan bahwa " Kami keluarga SDN Nait sangat membutuhkan guru, terutama guru kelas. ASN/ PPPK sangat kami harapkan. Butuh tiga orang yang mau melayani. Setelah status tersebut di baca oleh pegiat dumay banyak komentar dan keinginan di sampaikan, salah satunya nama akun Novie Saja menanyakan Ada mess untuk guru yang jauh ko? Di tanggapi langsung oleh Maxi Sanda bahwa belum ada. Rumah jauh ko ?tanya Maxi, sambung Maxi nanti saya usul Komite untuk itu kalau bisa tutup Maxi.
Begitupun akun atas nama Sanfransiska menanggapi status tersebut " Menurut saya Kata Sanfransiska Sekolah ini sangat unik. Semoga anak anak dapat mengenyam pendidikan dengan baik tutup Sanfransiska.
Awak media mengikuti akun Maxi Sanda, kemudian meminta nomor Whatsapp milik Pimpinan sekolah tersebut. Nomor kepala sekolah pun di kirim kemudian awak media melakukan wawancara bersama Kepala SDN Nait Maksianus Sanda, S. Pd. Melalui whatsapp ia menyampaikan bahwa Sekolah saat ini telah di bangun oleh Dinas sebanyak 3 ruang belajar, namun kebutuhan lain juga kami sangat mengharapkan seperti satu buah laptop dan printer, serta satu mess guru, karena ada yang minat ngajar namun rumahnya jauh.
"Untuk tenaga pendidik saya sudah 3 kali minta pada pengawas setiap rapat berkala, serta pernah posting pada group lain, untuk dapat tanggapan, tapi belum ada hasil." Ujar Maksi.
Maksi berharap adanya uluran tangan komite / pihak yang tersentuh hati untuk kami (Mes Guru), saya sangat berbuka diri bagi siapa saja yang mau berbuat sesuatu terkait kondisi ini.
(Darjo/Red)