Opini: Dari Bui Menjadi Aktivis Muhammadiyah (Penulis: Mukmin Amsidi /Kabid PJPT DPD IMM NTT) |
MATALINENEWS, KALABAHI- Di sebuah kota bernama kalabahi tepatnya kabupaten Alor, hidup seorang pria bernama Mahmud atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Gun, Ia adalah pria dengan masa lalu yang gelap sebagai seorang narapidana, tetapi telah mengalami perjalanan yang menginspirasi menuju transformasi diri dan menjadi penggerak Muhammadiyah peduli terhadap masyarakat.
Mahmud lahir dan besar dalam keluarga sederhana di Kalabahi. Sejak kecil, ia memiliki keinginan untuk belajar dan mencapai lebih banyak dalam hidupnya. Namun, lingkungan yang keras dan perspektifnya yang sempit membuatnya terjebak dalam pergaulan yang salah. Di usia remaja, ia terlibat dalam kegiatan ilegal dan kemudian terlibat dalam kejahatan yang lebih serius.
Akhirnya, Mahmud ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun. Masa itu adalah periode tergelap dalam hidupnya, di mana ia merenungkan kesalahannya dan menyadari betapa sia-sia tindakannya. Di sel penjara, ia bertemu dengan berbagai narapidana lain yang masing-masing memiliki kisah tragisnya sendiri.
Selama menjalani hukuman penjara, Mahmud memutuskan untuk mengubah hidupnya. Ia memulai dengan pendidikan, membaca berbagai buku, belajar adab moralitas, nilai-nilai kehidupan yang benar, belajar Al-qur’an, dan bahkan sering mengambil tempat sebagai muadzin serta imam ketika masuk waktu sholat.
Salah satu hal yang memberikan inspirasi pada Mahmud adalah kunjungan dari seorang pekerja sosial yang merupakan anggota Muhammadiyah, pekerja sosial ini memberikan ceramah tentang pentingnya kembali ke jalan yang benar, mengambil tanggungjawab atas tindakan masa lalu, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, pesan ini meresap ke dalam diri Mahmud dan menjadi pemicu utama perubahannya.
Saat dalam penjara, Mahmud mengalami transformasi pribadi yang mendalam, ia berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bertanggung jawab, dan lebih peduli terhadap sesama, ia merenungkan kesalahannya dan bersumpah untuk tidak pernah kembali ke jalan yang salah, ia mendalami agama Islam lebih dalam dan mulai menjalani ibadah dengan penuh ketulusan.
Pada saat yang sama, Mahmud juga mulai membantu sesama narapidana, ia menjadi mentor bagi mereka yang ingin belajar dan merenungkan kesalahannya. Ia memberikan semangat kepada mereka yang merasa putus asa dan percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah.
Setelah 2 tahun berlalu, Mahmud akhirnya dibebaskan, Ini adalah kesempatan kedua dalam hidupnya, dan ia bertekad untuk tidak menyia-nyiakannya. Dalam beberapa tahun pertama setelah pembebasan, ia menghadapi berbagai kesulitan. Masyarakat kampung masih melihatnya sebagai mantan narapidana, dan banyak yang meragukan perubahan yang telah ia lakukan.
Namun, Mahmud tidak menyerah. Dia mencari pekerjaan yang sah dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Selain itu, ia terus berperan sebagai mentor dan membimbing mantan narapidana lain yang mencari jalan keluar dari dunia kriminal, Mahmud menjadi contoh hidup bahwa transformasi adalah mungkin.
Pada suatu hari, tepatnya tahun 2013 Mahmud memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dan tidak sengaja menerima undangan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk menghadiri perekrutan perkaderan Cabang Alor yang kita kenal dengan sebutan Darul Arqam Dasar. Acara tersebut adalah bagian dari program Muhammadiyah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan memberikan nilai-nilai pondasi dasar sebagai pejuang muhammadiyah di tingkat mahasiswa, Mahmud datang dengan hati yang tulus untuk belajar.
Di acara itu, Mahmud berbicara tentang perjalanan hidupnya, bagaimana ia mengalami transformasi, dan bagaimana Muhammadiyah telah memberikan dorongan yang besar dalam proses tersebut. Ceritanya menyentuh hati banyak orang yang hadir, dan para anggota Muhammadiyah yang ada di sana tertarik pada kemauannya untuk berkontribusi.
Seorang Instruktur Paripurna bernama Sanusi Hamzah, S.Pd.I., M.Pd, seorang pendakwa terkemuka dikampungnya, berbicara dengan Mahmud setelah acara. Mereka melihat potensi besar dalam cerita dan semangatnya, mereka menawarkan Mahmud kesempatan untuk menjadi bagian dari Muhammadiyah, membantu dalam program-program sosial, pendidikan, dan kemanusiaan yang dijalankan oleh organisasi tersebut.
Mahmud menerima tawaran tersebut dengan tangan terbuka, ini adalah kesempatan yang ia tunggu-tunggu, sebuah peluang untuk memberikan kembali kepada masyarakat dan membuktikan bahwa setiap orang bisa berubah. Dengan bergabung dengan Muhammadiyah, ia mulai mengambil langkah-langkah besar untuk menjadi penggerak yang berdedikasi.
Setelah bergabung dengan Muhammadiyah, Mahmud mulai aktif dalam berbagai program dan inisiatif organisasi. Berikut adalah beberapa contoh kontribusinya:
Pendidikan Masyarakat: Mahmud terlibat dalam program pendidikan yang ditujukan untuk masyarakat desa, terutama anak-anak dan remaja. Ia memberikan pelatihan tentang pentingnya pendidikan, etika, dan nilai-nilai moral.
Bimbingan untuk Mantan Narapidana: Mahmud menjalankan program bimbingan khusus bagi mantan narapidana. Ia berbagi pengalaman hidupnya dan memberikan dukungan moral kepada mereka yang ingin memulai kembali jalan hidupnya.
Bantuan Kemanusiaan: Mahmud terlibat dalam program-program bantuan kemanusiaan Muhammadiyah, termasuk distribusi makanan, pakaian, dan perlengkapan sekolah kepada keluarga yang membutuhkan.
Penggalangan Dana: Ia juga aktif dalam menggalang dana untuk mendukung proyek-proyek kemanusiaan dan pendidikan Muhammadiyah. Ia mengorganisir acara-acara amal dan bekerja sama dengan komunitas setempat.
Penggalian Potensi Lokal: Mahmud percaya pada potensi yang dimiliki oleh masyarakat kampung. Ia mendukung program-program yang memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan ekonomi lokal mereka sendiri, memberikan sumbangsi pemikiran dan tenaga untuk membangun masjid
Kontirbusi Bagi Pemerintah: Mahmud sangat aktif memberikan sumbangsi pemikiran bagi pemerintah sehingga, ia sangat akrab dengan Bupati Alor saat ini, karena sering terlibat dalam mengurangi isu-isu kepemerintahan dikabupaten Alor yang merusak citra Alor.
Cerita Mahmud, dari narapidana hingga menjadi penggerak Muhammadiyah, menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Alor dan di luar sana. Banyak yang melihat dalam kisahnya bukti nyata bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah, dan kesalahan masa lalu tidak harus menentukan masa depan seseorang.
Mahmud menjadi bukti hidup bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang memberi kesempatan kedua kepada individu yang telah mengalami kesulitan. Ia adalah contoh bagaimana Muhammadiyah mendorong perubahan positif dalam masyarakat dan memberikan dorongan kepada individu untuk berkontribusi kepada kemanusiaan dan pendidikan.
Melalui dedikasinya sebagai penggerak Muhammadiyah, Mahmud telah menciptakan dampak positif yang besar dalam masyarakatnya. Banyak anak-anak muda yang terinspirasi oleh ceritanya dan mencari jalan untuk meningkatkan diri mereka sendiri. Lebih banyak mantan narapidana yang menemukan dukungan dan harapan dalam program-program yang ia jalankan.
Selain itu, Mahmud juga telah membantu memperbaiki citra Muhammadiyah dalam masyarakat Alor. Ia membuktikan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang tidak hanya berbicara tentang perubahan positif, tetapi juga bertindak nyata untuk mewujudkannya, dan alhamdulillah sampai saat ini akibat dari dedikasinya kepada Muhamamdiyah akhirnya ia mampu melanjutkan pendidikan S2 nya di Universitas Dr. Hamka jakarta dengan mengambil jurusan Magister Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) melalui beasiswa kader Muhammadiyah.
Cerita Mahmud, dari narapidana hingga penggerak Muhammadiyah, adalah sebuah contoh nyata tentang bagaimana seseorang dapat mengubah hidupnya dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat setelah mengalami masa lalu yang kelam. Transformasinya adalah bukti bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah, dan dengan kesempatan kedua, dukungan, dan tekad yang kuat, perubahan itu bisa terjadi.
Mahmud adalah inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya di kampungnya, tetapi juga di seluruh komunitas Muhammadiyah. Ia adalah bukti bahwa organisasi ini adalah agen perubahan yang kuat dalam masyarakat dan bahwa melalui kerja keras, dedikasi, dan semangat yang tulus, kita semua dapat menjadi penggerak yang memberikan manfaat besar bagi dunia di sekitar kita.
Penulis: Mukmin Amsidi (Kabid PJPT DPD IMM NTT)