MATALINENEWS. KUPANG- Peringatan Hari Lahir (Harla) Nahdlatul Ulama (NU) Ke- 101 dan Muslimat NU Ke- 78 Tahun. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Nusa Tenggara Timur (NTT) gelar acara Istighosah di Masjid Raya Nurusa’adah Kupang NTT pada, Sabtu (03/02/24).
Dalam pantauan awak media, acara ini berlangsung penuh khidmat, selain pengurus hadir juga ratusan warga NU se- kabupaten kota NTT.
Sekretaris Panitia, Abdul Syukur, S.H kepada media ini menyampaikan bahwa untuk mensukseskan kegiatan ini, panitia mempersiapkan waktu yang sangat singkat, karena kerja panitia diberi waktu hanya dalam waktu satu minggu.
Syukur juga mengaku, waktu kesiapan hanya dalam satu minggu, namun Alhamdulillah kesiapan panitia didukung oleh ibu- ibu dari Muslimat bersama dengan seluruh majelis taklim dan organisasi- organisasi Islam keperempuanan sehingga kita dapat berjalan dengan lancar.
"Alhamdulillah kesiapan panitia didukung oleh ibu- ibu dari Muslimat bersama dengan seluruh majelis taklim dan organisasi-organisasi Islam keperempuanan, sehingga kita melihat kegiatan ini banyak sekali yang antusias". ujar Syukur.
Dia menambahkan bahwa, respon dari warga NU mengingat ini merupakan kegiatan Harlah NU dan Muslimat NU sehingga antusias warga NU sangat tinggi sekali terhadap kegiatan ini, buktinya banyak sekali ibu-ibu maupun umat Islam yang hadir pada kegiatan ini.
Ketua PW NU NTT, Drs. KH. Pua Monto Umbu Nay, kepada media ini menegaskan bahwa, kegiatan bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada warga NU agar tidak menjadi bias, karen banyak faktor yang mempengaruhi pikiran- pikiran dari pihak lain, sehingga ia menegaskan agar warga NU harus kembali ke ideologi NU yakni mempertahankan Ahlussunnah Wal Jamaah.
"Saya mengingatkan kembali kepada warga NU agar tidak menjadi bias, karena banyak faktor yang mempengaruhi pikiran- pikiran dari pihak lain, sehingga saya harus kembalikan warga itu ke ideologi NU yakni mempertahankan Ahlussunnah Wal Jamaah". ujarnya
Ia juga menambahkan, dalam mengemban 2 amanah besar yaitu tentang keagamaan dan kebangsaan harus betul-betul dari kepala sampai ke bawah harus sejalan tidak boleh ada yang melenceng.
Tanya soal tujuan Istighosah, orang nomor satu NU NTT ini menjelaskan bahwa istighosah merupakan upaya batin, bermunajah kepada Allah agar warga NU terutama kita diselamatkan oleh Allah tidak terbias dengan ideologi- ideologi yang lain yang mana juga pasti akan merusak NU itu sendiri, kalau NU rusak bangsa ini akan rusak.
Selain itu, pada pesta demokrasi hari ini, ia mengajak agar NU NTT tetap berpatokan pada netralitas, NU tidak berpihak kepada siapapun namun secara pribadi silakan, karena warga NU saat ini ada di mana- mana.
"Kita juga tetap berpatokan pada netralitas, karena memang NU itu netral tidak berpihak kepada siapapun namun secara pribadi silakan, karena warga NU kita ini ada di mana- mana". ujarnya